Headdress dan Headpiece Aksesoris Bertema Transform Untuk Nataru
Headdress (hiasan baju) dan headpiece (hiasan kepala) bisa menjadi pilihan aksesoris untuk penampilan di perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Seperti yang dilakukan mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya), mereka membuat berbagai hiasan baju dan hiasan kepala dengan tema 'TransForm'.
Enam kreasi yang terdiri dari tiga hiasan baju dan tiga hiasan kepala ini merupakan karya dari Meliana Wiyono, Vionita Sitanaya, dan Rafaella Pasca Hariyanto.
Masing-masing mahasiswi ini membuat dua karya, yakni satu hiasan kepala dan satu hiasan baju. Subtema antara mahasiswa satu dan yang lain pun tidak boleh sama.
Seperti Rafaella Pasca Hariyanto yang memilih subtema cuaca dingin. "Dalam karya ini saya terinspirasi bagaimana manusia bisa bertahan hidup di suasa dingin. Cuaca dingin saya gambarkan dengan bulu-bulu berwarna putih di masing-masing koleksinya," ungkap mahasiswa semester satu ini.
Untuk mengambarkan makluk hidup, Rafaella menyimbolkannya dengan bunga-bunga yang disisipi bulu-bulu putih.
"Jadi kalau bunga saja bisa bertahan dimusim dingin. Apalagi manusia tentu bisa bertahan dimusim dingin ataupun cuaca ekstrem yang akhir-akhirnya terjadi di Indonesia," kata mahasiswa yang akrab disapa Rafaella ini.
Berbeda dengan Rafaella, Vionata Sitayana justru memilih subtema Kanibalisme. Vionata mengatakan, tema ini terinspirasi dari kegemaranya menonton film horor.
"Lalu saya berpikir bagaimana nantinya kalau manusia dimuka bumi ini menjadi kanibal semua. Ide ini di dukung dengan mata kuliah yang menuntun saya berimajinasi," cerita Vionata.
Pada hiasan kepala yang dibuat oleh Vionata, tercermin nuasan gelap dengan dominasi warna hitam. Tak cukup hanya gelap, nuasan kaku dan seran juga digambarkan Viona dengan menaruh hiasan yang berbentuk cakar. Hiasan itu sebagai simbol senjata kanibal.
Adapula karya Melina Wiyono yang memilih menghadirkan nuansa kekeringan. Yang terinspirasi dari kekeringan panjang di Ethiopia sekitar tahun 1980-an.
"Nuansa keringnya saya gambarkan dengan hiasan ranting kering yang saya buat dengan kawat. Dan juga saya tambahkan pinus kering agar nuansa kekeringan semakin terasa," ungkap mahasiswa asal Mojokerto ini.
Ketiganya berharap, karya yang mereka buat ini bisa menjadi salah satu pilihan aksesoris untuk merayakan hari-hari spesial, seperti Natal dan Tahun Baru.
Advertisement