Head to Head Pemain Kunci PSG dan Bayern Munchen di Setiap Lini
Bentrok antara PSG lawan Bayern Munchen bakal tersaji di final Liga Champions 2019/2020 pada Senin 24 Agustus 2020 dini hari WIB. Duel yang akan berlangsung di Estadio Da Luz ini akan menyuguhkan laga menarik karena kedua tim doyan bermain menyerang.
Hal itu bisa dilihat dari hasil yang mereka dapatkan sejak babak penyisihan hingga semifinal. Dimana kedua tim kerap menuai kemenangan dengan skor besar, terutama Robert Lewandowski dkk yang menghancurkan tiga tim besar, Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Barcelona dengan skor mencolok.
Namun dari ketiga lawan yang telah mereka kalahkan, kemenangan spektakuler, 8-2, atas Barcelona adalah yang paling fenomenal. Maka wajar bila kemudian Bayern difavoritkan akan memenangkan laga puncak ini.
Hanya saja, partai final selalu berbeda. Tak mudah menebak siapa yang akan tampil sebagai jawara setelah laga usai. Maklum, tim bertabur bintang dengan kekuatan besar belum tentu keluar sebagai juara. Meski faktor kualitas teknis lebih sering menjadi penentunya. Maka itu, lebih baik menyimak siapa yang pantas diunggulkan.
Ini head to head pemain kunci di setiap lini PSG dengan Bayern:
Kiper
Manuel Neuer vs Sergio Rico
Nama Manuel Neuer dikenal luas sebagai salah satu kiper terbaik di dunia. Kiper utama Bayern Munchen dan Timnas Jerman ini dikenal sangat tangguh di bawah mistar. Di Liga Champions musim ini, Neuer tampil gemilang dengan banyak melakukan penyelamatan.
Sementara Sergio Rico adalah kiper kedua PSG. Ia menggantikan tempat Keylor Navas yang mengalami cedera saat PSG bentrok lawan Atalanta di perempat final. Secara statistik Neuer jelas lebih unggul.
Dilansir dari whoscored, musim ini saja Neuer sudah tampil 53 kali dengan total menit bermain 3870. Sementara Rico hanya tampil sebanyak 12 kali dengan menit bermain sebanyak 191.
Belakang
Jerome Boateng vs Thiago Silva
Jerome Boateng adalah bek kawakan yang sarat pengalaman. Bek tengah Bayern ini memiliki semua syarat untuk menghadang laju para penyerang PSG. Dengan posturnya yang tinggi, 1,92 meter, Boateng memberikan garansi dalam duel-duel udara. Ia juga kuat dalam perebutan bola bawah. Boateng sendiri telah bermain sebanyak 39 kali dan memiliki 2.360 menit bermain.
Sementara Thiago Silva tak kalah senior. Eks pemain AC Milan ini menjadi palang pintu andalan bagi PSG. Pemain asal Brasil berusia 35 tahun ini merupakan salah satu kunci sukses PSG menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit. Silva sendiri akan mengusung motiovasi besar lantaran bakal meninggalkan klub raksasa Prancis itu usai Liga Champions musim ini. Silva telah bermain sebanyak 22 kali bagi PSG musim ini dan bermain selama 720 menit.
Tengah
Thiago Alcantara vs Marco Veratti
Thiago Alcantara menjelma menjadi gelandang kelas dunia sejak berpindah dari Barcelona pada musim 2013/2014. Alcantara menjadi pemain kunci di lini tengah berkat kemampuannya mengirim umpan akurat. Ia bukan hanya jago dalam mendistribusikan bola, Alcantara juga memiliki intersep yang sangat bagus dalam memotong alur serangan lawan.
Dikutip dari transfermarkt, Alcantara berperan besar atas kemenangan Munchen di laga-laga penting, salah satunya ketika Bayern menghancurkan Barca 8-2. Alcantara bermain 82 menit di laga itu dan berhasil mematikan barisan tengah Barcelona.
Di sektor ini, PSG memiliki Marco Veratti. Gelandang asal Italia ini memiliki kemampuan yang nyaris sama. Whoscored mencatat, Veratti memiliki kemampuan mengumpan dengan akurasi tinggi, serta umpan terobosan yang sangat bagus. Instrumen lainnya yang tak kalah hebat adalah operan penting, dribel, dan tekel yang juga kuat.
Depan
Robert Lewandowski vs Neymar
Robert Lewandowski musim ini menjadi predator kotak penalti paling menakutkan bagi semua lawan yang dihadapi Bayern Munchen. Buktinya, striker Polandia ini masih memimpin daftar top skor Liga Champions dengan 15 gol, dua gol lebioh sedikit dari rekor Cristiano Ronaldo dengan 17 gol di musim 2017/2018.
Lewandowski berpotensi menyamai rekor Ronaldo andai dia mencetak dua gol lagi di final. Atau ia bakal melewati rekor tersebut bila menghasilkan lebih dari dua gol di laga tersebut.
Di posisi yang sama, PSG memiliki Neymar. Bintang asal Brasil ini menjadi pemain kunci bagi PSG dalam tiga titel yang mereka raih sebelumnya, Ligue 1, Piala Prancis, Piala Liga Prancis. Di Liga Champions, aksi gemilang Neymar di lapangan menjadi faktor yang berpengaruh besar terhadap setiap kemenangan timnya.
Meski kalah dalam urusan jumlah gol dengan Lewandowski, determinasi Neymar, serta kemampuannya memecah konsentrasi pemain belakang lawan kerap menguntungkan PSG.
Advertisement