Hayat Institute Siap Turun Gunung Bantu Anak Tak Sekolah di Blora
Hayat Institute siap turun gunung untuk membantu menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Blora. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Hayat Institute Agil Febriansyah, usai acara kick off Program Pemberdayaan Bakat dan Kewirausahaan di Kecamatan Cepu, Sabtu 2 September 2023.
"Peserta hari ini peserta datang semua. Dan semoga kick off ini bisa berjalan lancar, bisa sukses dan bisa melaksanakan kegiatan setiap tahunnya," ujar Agil.
Dia menyampaikan, Hayat Institute akan melakukan kegiatan sosialiasi dan pendampingan kepada anak-anak ATS di Kecamatan Cepu dan Kecamatan Sambong.
"Rencananya setiap tahun akan diadakan seperti ini. Untuk pertama masih di Kecamatan Cepu dan Sambong. Mungkin tahun berikutnya bisa ditambah lagi masih di lingkup Kabupaten Blora," sambung Agil.
Langkah Hayat Institute untuk menekan angka ATS di Blora ialah melakukan pemetaan untuk angka ATS di Blora. Setelah itu, dilakukan memberikan pendampingan kepada anak-anak ATS untuk melanjutkan pendidikan.
"Langkahnya, untuk menekan ATS di Blora, kami akan melakukan pemetaan untuk angka ATS di Blora ini, terus nanti kalau memang lanjut mereka sekolah akan diusahakan dari pihak Hayat Institute," ungkap Agil.
Dia menambahkan, Hayat Institute akan melakukan pendampingan kepada anak-anak ATS selama dua sampai tiga bulan.
"Rencana program ini akan dilaksanakan dengan 10 kali pertemuan, dua bulan sampai tiga bulan. Selanjutnya akan dilaksanakan seperti saat ini," pungkasnya.
Bupati Blora Arief Rohman memberikan tanggapan positif atas program Hayat Institute di Kecamatan Cepu. Hayat Institut merupakan lembaga yang didirikan oleh anak-anak muda di Cepu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Ini salah satu upaya kreatif dari anak-anak muda yang ada di Cepu mendirikan Hayat Institute. Ini saya kira upaya yang baik dalam rangka untuk meningkatkan SDM tujuannya mulia. Tentunya pemerintah menyampaikan terima kasih dan mendukung apa yang dilakukan oleh anak muda dari Hayat Institut," ujarnya.
Gus Arief, sapaan akrab Bupati Blora meminta Camat Cepu dan kepala desa/lurah untuk mendata ATS di wilayahnya.
"Tentunya mulai dari pendataan khususnya dari Camat Cepu saya minta dari desa kelurahan nanti ATS-nya didata penyebabnya karena apa," ucapnya.
Dia berharap, Hayat Institut menjadi pendamping dalam pendataan pemetaan yang dilakukan.
Gus Arief juga meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Blora untuk terlibat dalam program Hayat Institut. Ia berharap, anak-anak yang putus sekolah bisa kembali melanjutkan pendidikannya.
"Kalau bisa didampingi, diajak lagi yang putus sekolah ini kembali ke sekolah. Kalau alasannya tidak mampu secara ekonomi, mungkin kita bisa bantu. Mungkin mekanismenya lewat Baznas atau yang lainnya. BUMD nantinya juga saya minta berperan untuk ini," ujar Bupati Blora.
Gus Arief menambahkan, Program Hayat Institut juga bisa dikembangkan untuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
PKBM bisa menjadi alternatif bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan formalnya.
"Ini juga bisa dikembangkan untuk PKBM. Bisa untuk SD sederajat, SMP sederajat dan SMP sederajat untuk anak ATS tadi. Harus dipetakan seperti apa," kata Gus Arief.