Hawk, Si Kecil Cabe Rawit yang Pernah Usir Jet Tempur Australia
Jet tempur Hawk 200 TT, selain pernah digunakan untuk operasi di Aceh, jet tempur jenis ini juga pernah digunakan untuk mengusir jet tempur milik Australia. Jet tempur yang kala itu belum genap tiga tahun digunakan TNI AU ini pernah juga terlibat insiden yang cukup menegangkan dengan dua F/A-18 Hornet AU Australia (RAAF) yang menerobos masuk wilayah udara Kupang, NTT.
Mengutip dari Airspace Review, kejadian itu berlangsung pada 16 September 1999 tak lama setelah PBB mengumumkan hasil jajak pendapat rakyat Timor Timur. Satu unit Hawk 200 yang dipiloti oleh Kapten Pnb Azhar Aditama dan dikawal sebuah Hawk 200 berhasil memburu dan menguntit F/A-18 Hornet Angkatan Udara Australia.
Namun akhirnya sang Hornet dibiarkan pulang karena tak ada perintah untuk menembaknya. Dari kejadian ini terbukti kemampuan Hawk 200 tak bisa dipandang sebelah mata. Biar kecil bak cabe rawit, ‘pedasnya’ tak bisa diremehkan.
Kini usia Hawk 200 TNI AU genap 22 tahun. Dengan perawatan yang baik usia pakainya masih layak untuk 5-10 tahun kedepan hingga datang penggantinya. Upaya lain selain perawatan berkala adalah upgrade kemampuan untuk beberapa Hawk 200.
Salah satunya dengan pemasangan radar warning receiver (RWR) baru SEER buatan Finmeccanica, Italia yang akan menggantikan posisi Sky Guardian 200. Kontraknya disepakati dalam Singapore Airshow yang berlangsung Februari tahun 2016 silam.
Perangkat serupa sebelumnya telah sukses dipasang pada pesawat Aero L-159 ALCA milik AU Ceko yang secara signifikan meningkatkan kemampuannnya untuk mengidentifikasi ancaman dari udara, darat maupun laut.