Haul Ulama Habib Umar Bin Hood, Wapres: Dakwahnya Menyejukkan
Milad Majelis Dzikir Riyadhul Jannah ke-16 dan Haul Akbar Habib Umar Bin Hood Alatas di Masjid Syech Muhammad Yusuf, Margonda Raya, Depok, Sabtu 20 Agustus 2022, berlangsung meriah. Selain dihadiri para habaib dan ribuan umat islam, lebih istimewa lagi acara ini dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf Amin mengimbau agar umat Islam sebagai bagian dari bangsa, dapat memenuhi panggilan tanah air.
"Kalau dulu, para nenek moyang kita memenuhi panggilan untuk memerangi musuh, mengusir penjajah. Mereka memenuhi prinsip cinta tanah air. Sekarang panggilan kita adalah bersiap menghadapi krisis," ujarnya.
Menurut Ma'ruf, krisis yang akan terjadi di seluruh dunia, dan meliputi krisis energi dan krisis pangan, merupakan akibat peperangan yang terjadi di Ukraina serta perubahan iklim. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu bersiap menghadapi krisis tersebut dengan melakukan jihad ekonomi.
"Untuk mempertahankan hidup menurut ulama, menjaga kehidupan, dengan menjaga [pemenuhan] kebutuhan-kebutuhan pokok, yang primer, maupun yang sekunder, dan juga tersier, itu termasuk tujuan besar dari syariat," katanya.
Wapres Ma'ruf Amin di depan para undangan mengapresiasi metode dakwah Majelis Riyadhul Jannah yang menyejukkan, sehingga berhasil merangkul seluruh lapisan masyarakat, terutama umat Islam.
"Kita semua patut untuk selalu mengingat perjuangan para kyai dan habib Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sebagai pergerakan lanjutan dari gerakan para kiai dan habib sebelumnya. Seperti halnya dengan Habib Umar Bin Hood Alatas merupakan sosok panutan dengan sejuta cerita karomah yang selalu menyertainya, dengan keikhlasan yang selalu mendakwahkan agama dan ajaran Rasulullah SAW," katanya.
Habib Umar Bin Hood Alatas dilahirkan di Hadramaut, persisnya di Yaman Selatan. Ia datang ke Indonesia pada usia muda sambil berdagang kain di Tanah Abang dan tinggal pertama kalinya di daerah Kwitang Jakarta Pusat.
Habib Umar meninggal dunia pada bulan Agustus 1999 dan dimakamkan di tanah wakaf al-Hawi, yang dekat dengan pusat perbelanjaan PGC Cililitan sesuai dengan wasiat beliau.
Sejak muda beliau menimba ilmu agama di Hadramaut. Sampai akhirnya beliau hijrah ke Jakarta pada tahun 1940-an untuk menemui kedua orang tuanya, Habib Muhammad bin Hasan bin Ali bin Hud Al-Athtas yang telah terlebih dulu menetap di Kwitang Jakarta.
Beliau memulai dakwahnya di daerah Cicurug Sukabumi Jawa Barat, dan terus berkembang hingga meluas hingga di tempat inilah, di wilayah Kota Depok, beliau menggelar peringatan Maulid Nabi tiap tahunnya.
Beliau termasuk sosok orang yang dapat menyelenggarakan maulid terbesar di dunia, tak heran jika majelis maulidnya selalu ramai dan puluhan ribu jammiyyah dari segala penjuru dunia datang ke tempatnya karena nama besar dan kiprahnya yang sudah dikenal di dunia.
Kata Ma'ruf, terlihat dari sejumlah aturan dakwah yang sangat dijaga hingga kini, yaitu tidak menghina pemerintah dan pihak mana pun, tidak menghina antar golongan umat Islam, kemudian tidak menghina non muslim, serta tidak bicara politik praktis.
Habib Abu Bakar bin Salim bin Umar bin Hood Alatas sebagai wakil dari keluarga mengapresiasi kehadiran Wapres KH Ma'ruf Amin yang juga merupakan murid dari almarhum Habib Umar, kakek dari Habib Abu Bakar.
"Kami sangat bersyukur, Abah berkenan hadir ke acara ini. Juga dengan kehadiran para pejabat lain yang tidak kami duga," ujar Habib Abu Bakar.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Sementara, Wapres KH Ma'ruf Amin didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi.