Haul Sunan Gunung Jati, Cirebon Berdoa Untuk Keselamatan Bangsa
Cirebon sangat kental dengan nuansa religi. Tak heran jika Cirebon memiliki sejumlah destinasi wisata dan atraksi religi. Salah satunya akan tersaji 26 Agustus nanti. Momennya adalah Haul Sunan Gunung Jati.
Ukus Kuswara, Sekretaris Kementerian Pariwisata, mengatakan, makna yang terkandung dalam kegiatan ini sangat dalam. Karena inti dari kegiatan adalah mendoakan keselamatan bangsa.
“Haul ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Dan di 2018 ini, Haul Sunan Gunung Jati sudah memasuki pelaksanaan ke-465. Fokus kegiatan adalah untuk keselamatan bangsa,” papar Ukus
Dijelaskannya, ada beberapa alasan mengapa keselamatan bangsa menjadi tema yang diangkat.
“Slah satunya, kita sedang dalam suasana berduka karena deretan gempa yang menimpa Lombok. Kita tentu berharap masyarakat Lombok bisa bangkit dari masalah ini,” paparnya.
Haul Sunan Gunung Jati akan dipusatkan di Keraton Kasepuhan Cirebon. Acaranya akan diisi dengan berbagai kegiatan religi. Seperti Semaan Alquran, juga Dzikir Tahlil dan Doa.
“Kegiatan Haul Sunan Gunung Jati ini adalah kegiatan keagamanaan. Maka seluruh kegiatan yang dilaksanakan akan kental dengan nuansa religi,” papar Ukus.
Destinasi religi di Cirebon kerap menjadi pilihan wisatawan. Destinasi yang kerap dikunjungi antara lain Makam Sunan Gunung Jati, Situs Batu Catat Huludayeuh, Situs Pasanggrahan Balong Biru, Makam Keramat Megu, Situs Lawang Gede.
Sedangkan Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, menegaskan jika Cirebon sangat nyaman bagi wisatawan.
“Cirebon memiliki unsur 3A yang lengkap. Untuk aksesibilitas, Cirebon bisa dijangkau dengan sejumlah moda transportasi. Dari Jakarta, ada pilihan kereta. Bisa dengan kereta eksekutif dari Gambir, atau bisnis dan ekonomi dari Stasiun Senen. Lewat jalur darat pun tidak masalah. Apalagi ada jalur tol yang membuat perjalanan ke Cirebon menjadi nyaman dan cepat,” katanya.
Sedangkan untuk amenitas, Cirebon memiliki banyak pilihan. Penawarannya pun beragam. Ada Batiqa Hotel yang menawarkan harga sekitar Rp 350 ribu, atau hotel Neo dengan tarif Rp 250 ribu. Atau kalau kalian berkantong sedikit tebal, ada Hotel Aston atau Swiss-Belhotel yang menawarkan tarif sekitar Rp 600 ribuan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung kegiatan positif ini. Menurutnya, keselamatan bangsa harus menjadi doa seluruh masyarakat Indonesia.
“Semua harus bersatu. Lewat Haul Sunan Gunung Jati ini, kita akan mendoakan agar bangsa Indonesia terhidar dari bencana. Selain itu, atraksi seperti ini semakin memperkuat destinasi halal di Indonesia, khususnya Cirebon,” paparnya.(*)