Hati Menjadi Keras, Penyebabnya Bisa Dideteksi Lho!
“Mengobati hati lebih sulit dari menyembuhkan luka. Pepatah ini sungguh dalam. Ustadz, apakah hati seseorang itu bisa menjadi keras dan mohon diberi petunjuk agar kita berhati halus. Artinya, berhati baik sesuai dengan tuntunan agama Islam.”
Persoalan ini dihadapi banyak orang. Termasuk dari Fahruddin, warga Dharmahusada Indah Surabaya, yang mengajukan pertanyaan pada redaksi ngopibareng.id.
Untuk mendalami masalah tersebut, berikut tausiyah Ustadz M. Ilham Zubair Nawawie (Rais Syuriah MWC NU Wiyung Surabaya):
Berbincang-bincang atau yang lebih kita kenal dengan istilah ngobrol, merupakan hal yang lazim kita lakukan. Kendati demikian, hendaknya kita tidak lantas lepas kontrol dalam memperbincangkan sesuatu.
Jangan sampai obrolan yang kita lakukan tidak bermanfaat, apalagi sampai menyebabkan kita terjerumus pada perbuatan dosa, seperti ghibah, adu domba, fitnah dan lain sebagainya.
Karena sebagai orang yang beriman, tentunya kita yakin bahwa setiap kalimat yang kita ucapkan akan dicatat dan diabadikan oleh malaikat Roqib dan Atid, serta kelak kita juga akan dituntut untuk mempertanggung jawabkannya.
Terkait hal ini Imam al-Nawawi al-Dimasyqi memberikan kontribusi dengan mengutip dawuh Kanjeng Nabi guna menjadi inspirasi dan antisipasi bagi kita supaya berhati- hati dalam berbincang-bincang, serta mengemas obrolan sebagai motifasi supaya bisa menjadi sarana untuk mengingat (berdzikir) kepada Allah:
لاتكثرواالكلام بغيرذكرالله، فإن كثرةالكلام بغيرذكرالله تعالى قسوةللقلب. وان ابعدالناس من الله القلب القاسي. رواه الترمذي
"Janganlah kalian banyak bicara kecuali untuk mengingat Allah. Karena banyak bicara yang bukan untuk mengingat Allah swt. menyebabkan kerasnya hati. Sungguh, manusia yang paling jauh dari Allah, adalah orang yang berhati keras"
اللهم اعناعلى ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
اللهم صل على سيدنامحمد
Demikian, wallahu a’lam.
الفقيرمحمدالهام زبيرنووي
(adi)
"Karena sebagai orang yang beriman, tentunya kita yakin bahwa setiap kalimat yang kita ucapkan akan dicatat dan diabadikan oleh malaikat Roqib dan Atid, serta kelak kita juga akan dituntut untuk mempertanggung jawabkannya."