Hati-Hati Penderita Autoimun Rentan Terpapar Covid-19
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Decsa Medika Hertanto, SpPD mengatakan, penderita autoimun rentan terpapar Covid-19.
"Memang punya risiko berat untuk terpapar Covid-19, tetapi kerentanannya berbeda-beda tergantung dari jenis penyakit autoimun yang dialami pasien," kata Desca.
Dokter Desca menjelaskan, autoimun merupakan penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh. Di mana ia menyerang jaringan tubuh itu sendiri.
"Pada kondisi tubuh normal, imunitas bertugas menjaga tubuh dari serangan organisme asing. Sementara pada orang dengan kondisi penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya menyerang sel sehat karena dianggap organisme asing," jelasnya Rabu, 24 Februari 2021.
Menurutnya, bila seseorang dengan autoimun terpapar Covid-19 kondisi sangat beragam dan tidak sama antara satu dan yang lainnya.
Terdapat beberapa jenis penyakit autoimun yang berisiko tinggi terpapar Covid-19, seperti lupus, sjogren syndrome, rheumatoid arthritis, scleroderma, multiple sclerosis, spondyloarthropathy, dan semua penyakit imun yang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan.
"Obat-obatan yang bersifat imunosupresan atau menurunkan kekebalan tubuh dapat mengontrol penyakit autoimun pada penderita. Namun efek buruknya, virus dan bakteri lebih mudah menyerang tubuh untuk itu mereka rentan pada Covid-19," terangnya.
Gejala berat yang terjadi pada seseorang dengan autoimun yang terkena Covid-19, ungkapnya, bisa dipegaruhi Covid-19 atau penyakit autoimunya sendiri. Misalnya, kalau dari Covid-19 nya terjadi gangguan napas yang menyebabkan gagal napas.
"Atau penyakit autoimun-nya kambuh. Seperti penyakit lupus itu flare up ketika aktivitas penyakit tinggi. Ada yang bisa kena gangguan sistem saraf otak, bisa juga lupus yang komunikasi di ginjal. Jadi sangat bervariasi," ungkap dokter Desca.
Ia pun menghimbau, agar para penderita autoimun untuk tetap waspada agar terhindar dari Covid-19.
"Orang dengan autoimun ya jangan sampai kena Covid-19. Tetap patuhi protokol kesehatan 5M.
Jangan sampai bosan menerapkan prokes karena pandemi ini belum selesai," tandasnya.
Namun, bila penderita autoimun terkena Covid-19, kosultasikan pada dokter untuk segera mendapatkan penanganan.