Hati-hati Kram Perut Bisa Jadi Pertanda Adanya Penyakit Serius
Ketika menstruasi biasanya para perempuan akan merasakan kram di perut. Namun, kondisi ini bisa terjadi di luar siklus menstruasi. Namun beberapa orang biasanya akan abai dengan kondisi demikian. Padahal, kram perut bisa jadi adanya pertanda masalah kesehatan perempuan yang wajib diwaspadai.
Berikut penyebab dan penyakit yang mungkin bisa diwaspadai dari kondisi kram perut. Simak ulasannya di bawah ini.
Definisi Kram Perut
Kram perut atau dismenore adalah keluhan nyeri di perut yang terasa seperti kaku atau tegang pada otot perut dan otot-otot lain di sekitar perut. Umumnya, kram perut terjadi saat lapisan dinding perut atau organ yang ada di dalam rongga perut mengalami gangguan.
Tak hanya itu saja, perut yang terasa kram atau nyeri juga berhubungan dengan area perut lainnya. Mengutip dari Better Health, ini merupakan kondisi yang bisa Anda rasakan dari bawah area tulang rusuk hingga panggul.
Penyebab kram perut beragam, sehingga cara mengatasinya juga bisa berbeda-beda.
Jenis Kram Perut
Ada beberapa jenis kram perut berdasarkan seberapa cepat rasa sakit dimulai dan berapa lama berlangsung.
1. Nyeri akut, yang dimulai selama beberapa jam atau hari dan mungkin datang dengan gejala lain.
2. Nyeri kronis, yang berlangsung lebih lama, bisa berminggu-minggu, bulan atau lebih dan mungkin datang dan pergi.
3. Nyeri progresif, yang datang semakin memburuk dari waktu ke waktu dan sering disertai dengan gejala lain.
Penyebab Kram Perut
1. Gas
Penumpukan gas di perut bisa menyebabkan kejang otot usus ketika tubuh mencoba melepaskan gas. Peningkatan tekanan gas di usus dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam. Kram perut yang disebabkan oleh gas biasanya diiringi oleh gejala kembung, sakit perut yang tajam, sesak di perut, dan dorongan untuk terus bersendawa.
2. Dehidrasi
Penyebab kram perut selanjutnya adalah dehidrasi. Kekurangan cairan tubuh yang disebabkan oleh keringat berlebih, muntah, dan diare dapat menyebabkan kejang otot termasuk pada otot perut.
Ini terjadi karena otot membutuhkan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan magnesium untuk bekerja dengan baik. Gejala dehidrasi lainnya seperti haus ekstrem, sakit kepala, pusing, dan urine berwarna gelap.
3. Gastritis dan gastroenteritis
Gastritis dan gastroenteritis merupakan peradangan pada lambung. Pada gastroenteritis, usus juga mengalami peradangan. Peradangan ini biasanya disebabkan oleh virus seperti Helicobacter pylori, virus Norwalk, dan rotavirus. Gejala gastritis dan gastroenteritis lainnya termasuk mual, muntah, diare (hanya pada gastroenteritis), dan kembung.
4. Masalah hati dan kantong empedu
Nyeri di perut kanan atas yang datang dan pergi bisa menandakan masalah dengan kantong empedu, seperti batu empedu. Batu empedu dapat menyumbat saluran kandung empedu dan menghambat proses pencernaan. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit sesaat setelah makan, terutama setelah makanan yang sangat berlemak.
5. Kelainan pencernaan
Berbagai gangguan pencernaan dapat menjadi kram perut jika kambuh. Kelainan pencernaan ini seperti penyakit celiac, intoleransi makanan, dan kolitis. Gangguan pencernaan ini bisa sangat menyakitkan, tetapi biasanya bukan merupakan keadaan darurat medis.
6. Tukak
Tukak biasa muncul di lambung dan usus. Tukak bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, infeksi Helicobacter pylori, hingga pertumbuhan perut non-kanker. Tukak biasanya menimbulkan sensasi nyeri yang tajam dan membakar di perut.
Rasa terbakar bisa menjalar ke dada dan ke mulut atau tenggorokan, menyebabkan mulas atau gangguan pencernaan.
7. Keracunan makanan
Keracunan makanan juga bisa menjadi penyebab kram perut. Keracunan makanan terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman, bakteri, atau virus. Keracunan makanan juga bisa menimbulkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan demam.
8. Refluks asam lambung
Refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung bergerak naik ke tenggorokan yang menyebabkan sensasi terbakar dan rasa sakit yang menyertainya. Refluks asam yang parah bisa menyebabkan penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Asam lambung juga menyebabkan gejala perut, seperti kembung atau kram.
9. Sembelit
Ketika limbah banyak terkumpul di usus, kondisi ini kanan meningkatkan tekanan pada usus besar. Perut menjadi kembung dan kram bisa terjadi. Sembelit bisa disebabkan oleh terlalu sedikit serat atau cairan dalam makanan.
10. Infeksi saluran kemih
Terkadang infeksi saluran kemih bisa menyebabkan kram di perut. Gejalanya meliputi rasa sakit, tekanan, dan kembung di daerah perut bagian bawah. Sebagian besar infeksi juga menyebabkan buang air kecil yang menyakitkan dan urine yang keruh dan berbau. Infeksi saluran kemih paling sering disebabkan oleh bakteri, terutama spesies E.coli.
11. Kram menstruasi
Penyebab kram perut yang paling sering terjadi pada perempuan adalah kram menstruasi. Kram ini bisa memengaruhi hanya satu area perut atau menyebar ke punggung dan kaki. Kram menstruasi dapat terjadi selama atau tepat sebelum menstruasi.
12. Ovulasi
Selama ovulasi, sel telur pecah dari folikelnya di ovarium dan memasuki saluran tuba. Kondisi ini terkadang bisa menyebabkan kram perut. Nyeri ovulasi tidak berbahaya dan bahkan bisa menjadi petunjuk kesuburan.
13. Kontraksi kehamilan
Pada perempuan hamil, nyeri perut yang tajam dapat mengindikasikan waktu persalinan atau bahkan kontraksi palsu. Kontraksi palsu sering terjadi pada trimester terakhir kehamilan. Sementara kontraksi nyata yang menandakan persalinan biasanya diikuti dengan kontraksi yang semakin berdekatan, perdarahan atau keputihan dari vagina, dan rasa sakit yang dimulai di bagian atas rahim.
Tanda Munculnya Penyakit dari Kram perut
1. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi saat jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk pada organ lain di luar rahim. Normalnya, endometrium akan menebal menjelang masa ovulasi agar calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan. Ketika tidak terjadi pembuahan, endometrium ini akan luruh bersama darah menstruasi.
Namun, saat mengalami endometriosis, jaringan dinding rahim yang meluruh tersebut tidak keluar melalui vagina, tetapi mengendap di sekitar organ reproduksi wanita. Lama kelamaan, endapan ini akan menyebabkan peradangan, kista, atau jaringan parut. Inilah yang menjadi penyebab kram perut meskipun tidak sedang menstruasi.
Berikut ini ciri-ciri kram perut akibat endometriosis antara lain nyeri atau kram pada punggung serta perut bagian bawah, mual, muntah hingga diare. Lalu nyeri saat berhubungan seksual, dan rasa nyeri saat buang air kecil dan besar.
2. Kista ovarium
Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang terbentuk pada ovarium. Penyakit ini dapat menjadi salah satu penyebab kram perut bagian bawah di luar masa menstruasi. Kram perut akibat kista tidak hanya terasa saat masih tumbuh dan bertahan dalam ovarium, tetapi juga ketika kista pecah.
Ciri-ciri kram perut akibat kista ovarium adalah perut kram lebih tajam di kedua sisi perut bawah, terutama area bawah pusar, area perut terasa kembung juga penuh, dan nyeri pinggul juga pada bagian paha.
3. Fibroid rahim
Fibroid rahim adalah kondisi saat adanya tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim. Kondisi ini bisa digambarkan sebagai sel otot rahim yang tumbuh secara abnormal. Mioma uteri atau fibroid rahim ini akan menekan lapisan rahim sehingga Anda akan merasakan kram, baik itu menjelang menstruasi maupun di luar itu.
Ciri-ciri kram perut akibat fibroid rahim, yaitu perut kembung, ada tekanan pada area panggul, dan sakit punggung hingga nyeri pada kaki.
4. Timbulnya jaringan parut atau keloid
Kalau pernah operasi panggul atau perut, ada kemungkinan Anda berisiko mengalami pertumbuhan jaringan parut (keloid) yang menyebabkan kram perut bagian bawah. Biasanya, penyebab kram perut yang satu ini adalah kuret, operasi caesar, infeksi rahim, dan prosedur operasi lainnya.
Ciri-ciri kram perut dari kondisi keloid yaitu organ sekitar keloid terasa kaku dan nyeri, serta perut gatal disertai nyeri saat ditekan.
5. Kanker ovarium
Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker penyebab kematian terbesar pada wanita. Rasa kram perut akibat kanker ovarium sering disalahartikan sebagai mulas karena sembelit atau perut kembung. Akan tetapi, kram perut ini lebih terasa di bagian perut bawah dan bertahan cukup lama.
Adapun ciri-ciri kram perut yang menandai kanker rahim, yaitu masalah pada kandung kemih, perut terasa kembung juga kram, dan rasa nyeri pada area panggul serta perut.
6. Sindrom iritasi usus besar
Penyakit yang juga biasa disebut irritable bowel syndrome adalah kontraksi pada usus besar yang bekerja secara tidak normal. Ada kemungkinan penyebabnya adalah masalah pada sistem saraf. Ini membuat kontraksi usus menjadi terlalu sering, cepat, atau lambat, sehingga juga menjadi penyebab kram perut bagian bawah.
Ciri-ciri kram perut dari kondisi sindrom iritasi usus besar, yaitu kembung dan terasa tidak nyaman, kentut berlebihan, hingga diare juga sembelit.
7. Penyakit radang panggul
Pelvic inflammatory disease (PID) atau radang panggul merupakan salah satu penyakit yang lebih sering terjadi pada wanita. Karena radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang juga menjadi salah satu penyebab perut bagian bawah kram pada wanita. Kondisi ini mungkin terdeteksi setelah mengalami susah hamil serta nyeri panggul kronis.
Ciri-ciri kram perut dari yang menjadi tanda radang panggul, yaitu area panggul, pinggang, dan perut terasa sakit. Lalu sulit buang air kecil karena nyeri. Terjadi perdarahan yang tidak normal, serta keluarnya cairan pada vagina.
Cara Mengatasi Kram Perut
Penanganan kram perut tergantung pada penyebabnya. Jika kram perut disebabkan oleh keracunan makanan yang disertai dengan muntah dan diare, maka penanganan utamanya adalah mencukupi asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
Jika kram perut disebabkan oleh premenstruasi, Anda bisa berendam dalam air hangat atau mengompres area perut dengan kompres hangat. Apabila kram perut tidak mereda dengan cara tersebut, Anda bisa mengonsumsi obat antinyeri, seperti paracetamol.
Apabila kram perut disebabkan oleh suatu penyakit, seperti hipokalemia dan hipokalsemia, pengobatan yang akan diberikan oleh dokter adalah untuk mengatasi penyakit tersebut. Dokter juga akan memberikan obat antinyeri untuk meredakan rasa sakit.
Kram perut adalah keluhan yang umum terjadi dan sering kali reda dengan sendirinya. Meski begitu, keluhan ini tidak boleh dianggap sepele, karena bisa menandakan penyakit yang serius.