Hati-Hati Kampanye Terbuka Bisa Membuat Kandidat Terpeleset
Kampanye terbuka harus dimanfaatkan secara maksimal pasangan capres cawapres yang akan maju di pilpres 17 April 2019. Kampanye terbuka ini sama dengan uji ketangkasan menghadapi massa secara langsung. Siapa yang tangkas dalam memengaruhi calon pemilih, akan diuntungkan.
Pakar komunikasi Universitas Indonesia, Effendi Gazali, mengatakan, dalam kampanye terbuka itu rakyat akan menilai mulai dari penampilan, tutur kata, gagasan yang disampaikan.
"Kalau penampilannya itu itu saja, mengeluh difitnah, mengklaim merasa paling berjasa, anggap kandidat lain tidak ada apa apanya, kemana mana selfi-selfian, rakyat akan bosan," kata Effendi di Jakarta, Jumat 29 Maret 2019.
"Awalnya memang baik, kesannya supaya dikatakan dekat dengan rakyat, tapi kalau dilakukan terus menerus, rakyat tidak tertarik lagi," tambahnya.
Yang menjadi sorotan tidak hanya orasi kandidat, tapi tim kampanye dan pendukungnya tidak bisa lepas dari penilaian rakyat.
Menurut Effendi, pernyataan elit partai koalisi yang tidak terkontrol juga dapat memengaruhi empati calon pemilih." Pernyataan Pimpinan PSI yang menyerang sana-sini termasuk partai sekoalisi, bisa merugikan paslon yang didukung," kata Effendi.
Selain elit PSI, mantan Ketua Umum PPP Rimahurmuziy oleh Effendi juga dinilai sering mengeluarkan pernyataan yang lepas kontrol, tujuannya hanya untuk menyenangkan paslon yang didukungnya, yakni Jokowi-Ma'ruf, tapi yang diperoleh malah sebaliknya.
Effendi menyayangkan Jokowi di awal debat terbuka, membuat pernyataan blunder. Dengan keras Jokowi mengatakan akan melawan orang orang yang telah bertahun-tahun memfitnahnya. "Pertanyaannya mengapa baru sekarang diteriakkan, tidak dari awal diserang," tanya Effendi.
Tentang kampanye terbuka yang dilakukan oleh capres cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi, oleh Effendi juga dinilai sering terperangkap jebakan Bat Man.
Trik settingan yang mereka persiapkan untuk mengundang simpatik sering bocor, sehingga menguatkan tudingan petahana, bahwa 02 gudangnya hoax, meskipun tudingan itu dibantah.
Tentang kepiawaian 01 dan 02 dalam menggaet pemilih millenial, Effendi Gazali mengatakan Prabowo sangat diuntungkan dengan keberadaan Sandiaga Uno. "Tanpa mengurangi rasa kalau dibandingkan dengan Kiai Ma'ruf, tentu Sandiaga yang Unggul," katanya. (asa)