Hati-Hati! Inilah Tanda Tubuh Kelebihan Gula Darah
Untuk mendapatkan kandungan gula tentu bisa dilakukan lewat makanan. Beberapa makanan juga mengandung gula alami dan juga gula buatan, seperti pada makanan dan minuman cepat saji.
Bahkan beberapa orang secara tanpa sadar sudah mengalami kelebihan gula darah. Kelebihan kadar gula sesungguhnya juga tidak bisa disepelekan begitu saja karena akan menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti diabetes, dan penyakit berbahaya lainnya yang mungkin dapat menyebabkan kematian.
Dan berikut beberapa tanda-tanda bila seseorang kelebihan gula darah juga penyakit-penyakit berbahaya kelebihan darah yang harus diwaspadai.
Kadar Normal Gula Darah dalam Tubuh
Tubuh manusia secara normal memiliki kadar gula normal setelah makan tidak lebih dari 140 mg/dL. Sedangkan, kadar gula darah normal saat puasa berkisar antara 72-99 mg/dL. Namun, pada kondisi diabetes dan prediabetes, kadar gula darah bisa meningkat dengan cepat. Peningkatan kadar gula inilah yang dapat menimbulkan beberapa gejala.
Tanda-tanda Kelebihan Gula
1. Cepat lelah
Gula adalah salah satu sumber energi yang penting bagi tubuh. Namun, kadar gula yang tinggi dalam darah tersebut justru bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam mengolah gula menjadi energi. Akibatnya, tubuh akan menjadi lemas dan cepat lelah.
2. Sering merasa haus
Seseorang yang merasa cepat haus yang berlebihan wajib diwaspadai juga adanya peningkatan frekuensi buang air kecil, sebab kondisi ini bisa menjadi tanda tubuh kelebihan gula. Penumpukan gula dalam darah juga dapat membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan menyerap kelebihan gula.
Ketika ginjal tidak bisa mengimbanginya, gula terlebih itu akan dikeluarkan melalui urine, sehingga buang air kecil bisa menjadi lebih sering dan cairan yang keluar lewat urine juga lebih banyak. Hilangnya banyak cairan lewat urine inilah yang menimbulkan rasa haus meski telah banyak minum.
3. Selalu merasa lapar
Orang yang selalu merasakan lapar juga bisa menjadi tanda adanya kelebihan kadar gula. Pada penderita diabetes, gula yang diserap dari makanan tidak masuk ke dalam sel sehingga tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup. Hal inilah yang membuat tubuh terus merasa lapar dan nafsu makan meningkat.
4. Mulut kering
Salah satu tanda kelebihan gula yang paling umum adalah mulut terasa kering. Hal tersebut biasa disebabkan karena kurangnya produksi air liur dalam mulut. Mulut kering akan meningkatkan risiko munculnya infeksi jamur dan bakteri pada mulut.
5. Warna kulit berubah
Meningkatnya kadar gula darah bisa menyebabkan adanya perubahan warna kulit menjadi lebih gelap terutama di daerah lipatan tubuh, misalnya leher atau buku-buku jari. Kondisi ini diketahui terjadi akibat resistensi hormon insulin, yang umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2.
Peningkatan kadar gula darah berkaitan erat dengan pola makan dan gaya hidup. Konsumsi makanan berlebih, tidak memperhatikan kebutuhan kalori, dan jarang berolahraga merupakan faktor-faktor yang bisa menyebabkan naiknya kadar gula darah secara drastis.
6. Penglihatan menjadi kabur
Kelebihan gula dalam darah juga bisa memengaruhi adanya cairan dan jaringan dalam tubuh, termasuk lensa mata. Akibatnya, kadar gula darah menjadi tinggi dan justru akan mengganggu penglihatan pada penderitanya.
Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa membuat lensa mata menjadi bengkak, merusak pembuluh darah di retina mata, bahkan menyebabkan kebutaan.
7. Meningkatkan risiko obesitas
Penumpukan adanya gula pada tubuh, juga akan meningkatkan risiko tertimbunnya lemak pada lingkar pinggang dan perut. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas.
8. Kerusakan hati
Gula yang masuk ke aliran darah dari saluran pencernaan akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Namun, fruktosa tidak diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang signifikan karena tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuh.
Jadi, konsumsi gula berlebih dapat membuat tubuh kelebihan fruktosa yang dapat membebani hati. Hal tersebutlah yang dapat memicu terjadinya komplikasi kesehatan.
Gejala Kelebihan Kadar Gula
Melonjaknya gula darah dapat menimbulkan gangguan fisik, yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti berikut:
1. Mudah merasa lelah dan mengantuk;
2. Sering merasa haus;
3. Kulit gatal dan kering;
4. Berat badan turun;
5. Penglihatan menjadi buram;
6. Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari;
7. Berat badan turun, tapi nafsu makan bertambah;
8. Sulit berkonsentrasi;
9. Sakit kepala.;
Meskipun begitu, pada beberapa kasus kenaikan glukosa bisa juga menimbulkan gejala seperti:
- Infeksi kulit dan vagina
- Kerusakan saraf yang menyebabkan sensitivitas kulit meningkat, terutama di bagian kaki
- Gangguan pencernaan dan perut, seperti diare atau sembelit kronik
- Luka sulit sembuh atau lama.
Risiko Kelebihan Kadar Gula
Kelebihan kadar gula juga dapat meningkatkan risiko berbahaya yang mengganggu kesehatan.
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Diet tinggi gula dikaitkan dengan peningkatan dengan adanya risiko banyak penyakit, seperti penyakit jantung, yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan, trigliserida tinggi, gula darah dan tingkat tekanan darah. Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama dari minuman yang dimaniskan dengan gula, juga dikaitkan dengan aterosklerosis yakni penyakit yang ditandai dengan timbunan lemak yang menyumbat arteri.
2. Jerawat
Dampak buruk kelebihan gula salah satunya bisa menyebabkan jerawat. Diet tinggi karbohidrat olahan, seperti makanan dan minuman manis, juga dikaitkan dengan munculnya jerawat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti permen olahan, meningkatkan gula darah lebih cepat daripada makanan dengan indeks glikemik yang lebih rendah.
Makanan manis dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dan insulin, sehingga menyebabkan peningkatan sekresi androgen, produksi minyak dan peradangan, yang semuanya berperan dalam perkembangan jerawat.
3. Meningkatkan risiko Kanker
Konsumsi gula secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker tertentu. Pertama, diet makanan dan minuman manis dapat menyebabkan obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, diet tinggi gula meningkatkan peradangan di tubuh yang dapat menyebabkan resistensi insulin, yang keduanya meningkatkan risiko kanker.
4. Perut kembung
Melansir dari International Foundation for Gastrointestinal Disorders, kebanyakan makanan dengan karbohidrat tinggi bisa menyebabkan timbulnya gas di dalam perut. Lalu, gula merupakan salah satu jenis karbohidrat. Selain itu, ada beberapa jenis gula tertentu yang dapat menghasilkan gas dibandingkan lainnya, yakni:
- fruktosa,
- laktosa,
- raffinose, dan
- sorbitol.
Keempat gula di atas cenderung memproduksi gas, bahkan pada sistem pencernaan yang sehat.
5. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu bahaya akibat konsumsi makanan manis yang menjadi penyebab penyakit lainnya.
Sebagai contoh, obesitas akibat konsumsi gula berlebihan melonjakkan kadar glukosa dalam darah. Seiring waktu, hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner.
Kondisi ini pun bisa mengembangkan tekanan darah tinggi yang menjadi faktor risiko utama dari serangan jantung dan stroke.
Cara Mengurangi Konsumsi Manis
Kelebihan gula dapat dicegah dengan beberapa cara.
1.Usahakan untuk selalu membaca label informasi gizi pada produk makanan atau minuman yang ingin dibeli.
2. Jika Anda senang konsumsi camilan, sebaiknya pilihlah buah sebagai camilan, jadi pilihlah buah yang masih segar atau buah yang beku.
3. Ganti konsumsi gula dengan jenis rempah-rempah sehat seperti jahe, kayu manis, atau pala.
4. Apabila Anda senang meminum soda, sebaiknya kurangi hal tersebut, karena minuman bersoda tinggi gula, jadi gantilah dengan air putih yang lebih sehat.
5. Batasilah penggunaan atau konsumsi gula pasir, coklat, sirup, dan madu sebagai pemanis.
Advertisement