Hati-hati DBD Mengintai, Ini Daftar Makanan Penambah Trombosit
Demam berdarah dapat menurunkan trombosit hingga membuat kesehatan tubuh terganggu. Salah satunya disebabkan oleh DBD. Ketika seseorang terjangkit demam berdarah, tentu yang dikhawatirkan ketika trombosit mengalami penurunan, yang mana hal tersebut bisa terjadi karena beberapa sebab, seperti sumsum tulang yang tidak menghasilkan cukup trombosit.
Kondisi penurunan trombosit biasa disebut juga dengan gejala trombositopenia. Seseorang yang mengalami gejala tersebut biasanya akan diminta untuk menaikkan trombosit. Salah satu caranya lewat konsumsi buah, seperti mengonsumsi jambu biji agar trombosit cepat naik.
Faktanya, menambah jumlah trombosit tak hanya dengan konsumsi buah jambu biji saja. Penasaran makanan apa saja yang dapat membantu untuk menaikkan trombosit? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Definisi Trombosit
Kata thrombo di trombosit berarti gumpalan. Trombosit terbentuk dari sel-sel di sumsum tulang yang disebut megakariosit. Trombosit (platelet) dikenal juga dengan sebutan keping darah dan berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Selain itu, trombosit juga kerap digunakan dalam metode skrining (deteksi dini) dan mendiagnosis berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada penggumpalan darah.
Fungsi vital trombosit adalah mengatur pembekuan darah, karena trombosit bagian dari darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh, di bawah mikroskop, trombosit terlihat seperti piring kecil. Setelah trombosit dibuat dan diedarkan ke dalam aliran darah, mereka hidup selama 8 sampai 10 hari.
Normalnya Jumlah Trombosit dalam Darah
Trombosit dapat ditemukan di dalam darah dan limpa, sel darah tersebut tidak berwarna dan memiliki siklus hidup hanya selama 10 hari. Tubuh akan memperbarui persediaan trombosit dengan menghasilkan trombosit baru di sumsum tulang.
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 sampai 450.000 trombosit per mikroliter darah. Risiko pendarahan berkembang jika jumlah trombosit turun di bawah 10.000 hingga 20.000. Ketika jumlah trombosit kurang dari 50.000, pendarahan kemungkinan akan lebih serius jika terluka atau memar. Beberapa orang membuat terlalu banyak trombosit. Mereka dapat memiliki jumlah trombosit dari 500.000 hingga lebih dari 1 juta.
Penyebab Turunnya Trombosit
Penurunan trombosit dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
1. Kanker
Beberapa jenis kanker darah, seperti leukemia atau limfoma, dapat merusak sumsum tulang dan menghancurkan sel induk darah. Ditambah lagi, pengobatan yang dijalani untuk mengatasi kanker, seperti radioterapi dan kemoterapi, juga dapat memperparah kerusakan pada sel induk darah.
2. Anemia aplastik
Penyakit anemia aplastik tergolong sangat langka. Kelainan darah ini terjadi ketika sumsum tulang tidak lagi memproduksi sel darah yang cukup. Hal tersebut dapat menjadi penyebab trombosit turun.
3. Paparan bahan kimia beracun
Terkena paparan zat kimia berbahaya, seperti pestisida, arsenik, dan benzena, dapat menyebabkan produksi trombosit dalam sumsum tulang melambat.
4. Konsumsi obat-obatan
Obat-obatan tertentu juga dapat memperlambat produksi trombosit dalam sumsum tulang sehingga jumlahnya turun. Beberapa obat yang dapat memengaruhi kondisi ini adalah diuretik, chloramphenicol, aspirin, dan ibuprofen.
5. Infeksi virus
Infeksi virus juga dapat menjadi penyebab trombosit turun. Salah satunya adalah infeksi virus dengue (DENV) yang umum ditemukan pada penyakit demam berdarah dengue (DBD). Selain DBD, infeksi lain seperti cacar air, gondok, rubella, dan HIV/AIDS juga mampu memicu penurunan produksi trombosit.
Gejala Penurunan Trombosit
Berikut tanda-tanda ketika seseorang mengalami penurunan trombosit, di antaranya:
1. Tubuh mudah memar (purpura).
2. Perdarahan superfisial ke kulit yang muncul sebagai ruam bintik-bintik ungu kemerahan (petechiae), biasanya pada kaki bagian bawah.
3. Perdarahan berkepanjangan akibat luka.
4. Pendarahan dari gusi atau hidung.
5. Darah dalam urine atau feses.
6. Aliran haid yang luar biasa berat.
7. Kelelahan.
8. Mengalami kondisi pembesaran organ limpa.
Jenis Makanan serta Kandungan Gizi yang Dapat Menaikkan Trombosit
Terdapat beberapa jenis gizi tertentu yang dapat membantu menaikkan trombosit dalam darah, seperti:
1. Makanan kaya asam folat
Dalam asam folat terdapat vitamin B esensial yang dapat menyehatkan sel darah dalam tubuh. Setiap orang dewasa pada umumnya membutuhkan asupan folat sebanyak 400 mikrogram (mcg) per harinya. Sementara itu, ibu hamil memerlukan 600 mcg. Berikut ini makanan yang memiliki kandungan folat tinggi:
- Legum (polong-polongan)
- Asparagus
- Telur
- Sayuran hijau
- Buah bit
- Buah jeruk
- Kubis
- Brokoli Sayur
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Hati sapi Jeroan
- Pepaya
- Pisang
- Alpukat
- Melon jingga
2. Makanan bervitamin B-12
Makanan yang mengandung vitamin B-12 juga merupakan makanan penambah trombosit darah. Ketika tubuh kekurangan vitamin B-12, maka akan berpengaruh pada kadar trombosit dalam darah, maka dari itu, untuk mengatasi hal tersebut, bisa dengan cara mengonsumsi berbagai makanan berikut:
- Ikan Salmon
- Ikan Tuna
- Hati Sapi
- Hati Ayam
- Daging Sapi dan Ayam
- Kerang
- Susu dan Olahannya
- Serealia
- Telur
- Ikan Trout
3. Makanan bervitamin K
Vitamin K memiliki peran dalam proses pembekuan darah atau untuk menyembuhkan luka, dan kesehatan tulang. Berdasarkan sebuah penelitian, hampir 27% orang yang mengonsumsi makanan bervitamin K, menunjukkan peningkatan trombosit yang signifikan serta meredakan pendarahan saat luka. Bagi manusia dewasa, kebutuhan untuk vitamin K yakni 120 mcg per hari untuk pria, sedangkan wanita membutuhkan 90 mcg per hari. Dan berikut beberapa makanan yang memiliki kandungan vitamin K tinggi:
- Sayur kale
- Sayur bayam
- Brokoli
- Hati sapi
- Daging Babi
- Daging ayam
- Kacang hijau
- Kiwi
- Alpukat
- Buah prune
- Minyak kedelai
- Keju
4. Makanan bervitamin D
Kandungan vitamin D juga dapat membantu menaikkan trombosit yang diproduksi dalam sel sumsum tulang, jadi bila ingin menambah produksi trombosit dalam darah, yakni dengan mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin D, seperti beberapa makanan berikut:
- Keju
- Kuning Telur
- Tiram
- Sarden
- Salmon
- Brokoli
- Minyak Ikan
- Kiwi
- Susu
- Tahu dan Tempe
- Jamur
5. Makanan zat besi
Selain sebagai makanan penambah trombosit darah, zat besi juga memiliki peran penting untuk tubuh, karena mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan darah merah, misalkan saja anemia. Berikut ini merupakan beberapa makanan yang mengandung zat besi:
- Daging Merah
- Sayuran Hijau
- Kacang Merah
- Kacang Kedelai
- Daun Parsley
- Edamame
- Dark Chocolate
- Oatmeal
- Seafood
- Kismis
6. Makanan bervitamin C
Vitamin C juga penting sebagai salah satu makanan penambah trombosit darah, lantaran vitamin C memiliki kemampuan untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh. Sehingga tingkat penyerapan zat besi dan produksi trombosit pun dapat berjalan dengan baik. Berikut ini beberapa makanan yang mengandung vitamin C tinggi:
- Lemon
- Paprika merah
- Paprika hijau
- Kangkung
- Brokoli
- Pepaya
- Stroberi
- Bunga kol
- Kubis Brussel
- Nanas
- Kiwi
- Mangga
7. Makanan mengandung vitamin A
Kandungan vitamin A juga berperan dalam menaikkan trombosit, karena vitamin A dikenal memiliki fungsi sebagai pembentukan protein dalam tubuh. Ketika pembentukan protein terjaga, makan pembentukan dan perkembangan sel tubuh juga akan membaik. Berikut beberapa makanan yang mengandung vitamin A tinggi:
- Ikan makarel atau salmon
- Minyak hati ikan kod
- Telur ikan atau caviar
- Hati ayam
- Keju
- Telur rebus
- Ubi jalar
- Labu
- Buah kesemek
- Sawi
- Wortel
- Paprika merah
- Bayam
Cara Mencegah Terjadinya Penurunan Trombosit
Penurunan trombosit dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup yang lebih berhati-hati dan sehat, seperti:
1. Menghindari olahraga kontak.
2. Menghindari aktivitas dengan risiko tinggi perdarahan atau memar.
3. Membatasi konsumsi alkohol.
4. Menghentikan atau mengganti obat yang memengaruhi trombosit, termasuk aspirin dan ibuprofen.