Hati-hati Anyang-anyangan! Bisa Jadi Itu Infeksi Saluran Kemih
Anyang-anyangan merupakan kondisi ingin buang air kecil terus menerus, tapi air kencing tidak lancar. Menderita anyang-anyangan tentu sangat tidak nyaman. Selain nyeri, anyang-anyangan bisa membuat Anda bolak-balik ke kamar kecil karena ada dorongan untuk buang air kecil, meskipun urine yang keluar hanya sedikit.
Hal ini patut diwaspadai karena bisa saja itu gejala infeksi saluran kemih atau ISK. Penyakit bisa disebabkan bakteri yang masuk ke dalam saluran kencing, faktor penggunaan alat kontrasepsi, hingga melakukan hubungan seksual yang tidak aman.
Bila seseorang terkena infeksi saluran kemih biasanya akan menimbulkan gejala, seperti kemaluan terasa terbakar ketika buang air kecil, hingga mengalami demam atau kedinginan. Selain itu terdapat faktor tertentu yang dapat menyebabkan seseorang bisa terkena infeksi saluran kemih, dan jika dibiarkan akan semakin membahayakan ginjal karena bisa merusak ginjal secara permanen, jadi jangan anggap sepele hal tersebut.
Berikut cara pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari masalah infeksi saluran kemih.
Definisi Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi di mana terjadinya infeksi pada organ yang termasuk di dalam sistem kemih, yaitu ureter, ginjal, kandung kemih, dan juga uretra. Umumnya, infeksi tersebut menyerang dua area, yaitu uretra dan juga kandung kemih.
Berawal dari ginjal, zat sisa di dalam darah disaring dan dikeluarkan dalam bentuk urine. Selanjutnya, urine dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju kandung kemih. Setelah ditampung di kandung kemih, urine akan dibuang ke luar tubuh melalui saluran yang disebut uretra.
-Jenis Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran pada kemih juga memiliki beberapa jenis, sesuai dengan bagian yang terinfeksi, yakni:
1. Infeksi Saluran Kemih atas
Yakni infeksi yang terjadi pada organ yang terletak sebelum kandung kemih seperti ginjal dan ureter.
2. Infeksi Saluran Kemih bawah
yakni infeksi di bagian kandung kemih bawah seperti bagian kandung kemih dan uretra.
Namun, infeksi saluran kemih bagian atas terbilang lebih berbahaya dan harus cepat mendapat pertolongan apabila terkena, karena jika diabaikan maka akan menginfeksi ginjal dan bisa menyebar luas ke seluruh tubuh.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Seringnya, penyebab infeksi saluran kemih yaitu bakteri Escherichia coli (E. coli) yang ditemukan pada usus. Namun, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh bakteri jenis lain. Saat bakteri E. coli terdapat pada kulit atau dekat anus, bakteri ini dapat masuk ke saluran kencing dan berpindah ke tempat lain. Pada wanita saluran kencing dan anus terletak berdekatan, jadi risiko terkena infeksi menjadi lebih tinggi.
Bakteri juga mampu memasuki saluran kencing melalui kateter urine yang digunakan pada terapi medis. Selain itu, hubungan seksual dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Namun, bukan berarti seseorang yang tidak aktif berhubungan seksual tidak bisa kena penyakit ini. Infeksi saluran kemih juga bisa terjadi akibat adanya infeksi dari area lain ke ginjal. Secara umum infeksi saluran kencing tidak menular. Meski begitu, berhubungan seksual saat ISK dapat menyebabkan nyeri.
Faktor Risiko dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Terdapat banyak faktor risiko yang dapat memicu masalah infeksi saluran kemih, di antaranya:
1. Jenis kelamin
Wanita lebih rentan terkena infeksi ini karena saluran kencing uretranya lebih pendek dibanding laki-laki. Artinya, jalur bakteri menuju ke kandung kemih juga lebih singkat.
2. Melakukan hubungan seksual yang tidak aman
Melakukan hubungan seksual dengan tidak pakai kondom bisa menyebabkan wanita atau pria terkena infeksi saluran kemih. Pasalnya, bakteri penyebab ISK bisa berada di kulit kelamin dan menyebar atau berpindah saat berhubungan seksual.
3. Penggunaan kontrasepsi
Wanita yang menggunakan alat pencegah kehamilan, seperti spermisida, berisiko lebih tinggi terkena penyakit infeksi saluran kemih.
4. Menopause
Setelah menopause, penurunan kadar estrogen menyebabkan perubahan tubuh dalam berkemih, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
5. Saluran kencing yang tidak normal
Bayi yang terlahir dengan malformasi (pertumbuhan arteri dan vena tidak normal) pada saluran kencing, umumnya tidak dapat mengeluarkan urine dengan normal. Selain itu, malformasi saluran kencing juga dapat menyebabkan seseorang mengalami atau retensi urine pada uretra.
6. Penyumbatan saluran kencing
Adanya batu atau pembesaran prostat dalam saluran kencing, dapat menyebabkan infeksi pada saluran kandungan kemih.
7. Sistem imun lemah
Diabetes dan kondisi lain menyebabkan sistem imun menjadi lemah sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
8. Pemakaian kateter
Infeksi saluran kemih ini sering terjadi pada orang yang tidak dapat berkemih dan harus menggunakan kateter untuk berkemih. Hal tersebut dapat terjadi pada pasien di rumah sakit dengan kondisi seperti neuropathy uncontrolled urinary function (kondisi fungsi kemih yang tidak dapat dikontrol), dan kelumpuhan.
9. Arah membersihkan saluran kencing yang salah
Bila Anda membersihkan vagina dengan mengusap tangan dari anus ke depan, bakteri yang ada di anus dapat berpindah ke saluran kencing dan menyebabkan infeksi. Agar terhindar dari risiko penyebab infeksi saluran kemih, pastikan untuk selalu membersihkan vagina dari depan ke belakang.
10. Pernah terinfeksi sebelumnya
Jika pernah mengalami penyakit ini, ada kemungkinan infeksi tersebut bisa terjadi lagi pada kemudian hari.
Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ketika seseorang terkena infeksi saluran kemih, biasanya akan menimbulkan gejala terlebih dahulu. Gejala ISK yang timbul pun dapat berbeda antara infeksi saluran kemih bawah dan atas. Infeksi saluran kemih bawah yang melibatkan kandung kemih dan uretra biasanya ditandai , seperti:
1. Dorongan kuat dan persisten untuk berkemih secara tiba-tiba
2. Rasa nyeri atau tidak nyaman saat berkemih
3. Rasa tidak tuntas atau terasa ada yang tertinggal saat berkemih
4. Anyang-anyangan
5. Kekeruhan pada air seni
6. Perubahan warna air seni menjadi merah, merah muda terang, atau kecokelatan
7. Aroma air seni yang menyengat
8. Nyeri pada perut bawah, terutama dialami pada wanita
9. Rasa pegal dan mudah lelah
Sedangkan, tanda dan gejala ISK yang umumnya terjadi pada infeksi saluran kemih atas yang melibatkan organ ginjal dan ureter adalah:
1. Demam dengan suhu di atas 38oC
2. Nyeri pada pinggang
3. Menggigil
4. Agitasi dan rasa tidak nyaman pada tubuh.
Komplikasi pada Infeksi Saluran Kemih
Jangan anggap sepele, infeksi saluran kemih jika tidak segera ditangani justru akan menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan, yang meliputi:
1. Infeksi berulang, terutama pada wanita yang mengalami dua atau lebih ISK dalam periode enam bulan atau empat atau lebih dalam setahun.
2. Kerusakan ginjal permanen akibat infeksi ginjal akut atau kronis (pielonefritis) karena infeksi saluran kemih yang tidak diobati.
3. ISK ada wanita hamil, ada peningkatan risiko untuk melahirkan dengan berat badan lahir rendah atau bayi prematur.
4. Penyempitan (striktur) uretra pada pria akibat uretritis berulang.
5. Sepsis, suatu komplikasi infeksi yang berpotensi mengancam jiwa, terutama jika infeksi berjalan dengan cara naik ke saluran kemih ke ginjal.
Cara Mencegah Terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK)
1. Tidak menahan kencing
2. Selalu membersihkan area kemaluan dari depan ke belakang setelah berkemih
3. Minum banyak air
4. Semprotan kebersihan area wanita, pewangi area kewanitaan, dan produk-produk lain untuk area kewanitaan harus dihindari karena hanya akan mengiritasi mukosa
5. Membersihkan area genital sebelum melakukan hubungan intim
6. Setelah berhubungan intim, buang air kecil. Hal ini bertujuan untuk menyingkirkan bakteri yang mungkin telah masuk ke uretra
7. Jangan menggunakan celana dalam selama berhari-hari
8. Jangan menggunakan pakaian bawahan yang ketat karena akan meningkatkan kelembapan.
Jika infeksi ini tidak segera diatasi, kondisi ini akan memicu urosepsis, yaitu kondisi ketika bakteri di ginjal yang terinfeksi menyebar ke darah. Hal tersebut berbahaya jika urosepsis terjadi karena tekanan darah turun, hingga syok sampai kematian, jika urosepsis terjadi.
Advertisement