Hati Andik Vermansah Hancur Dituding Mata Duitan
Setelah sempat puasa bicara terkait kegagalan bergabung bersama Persebaya, Andik Vermansah akhirnya buka suara usai resmi memperkuat Kedah FA.
Pemain asal Kalijudan Surabaya mengatakan berita yang berkembang terkait dirinya dengan Persebaya, tidak semuanya benar. Termasuk kabar yang menyebutkan jika dia mata duitan.
Dijelaskan Andik, sejak kontraknya habis bersama Selangor FA, dia sudah berniat untuk kembali ke Indonesia dengan memperkuat tim yang membesarkannya, yaitu Persebaya.
"Saat kontrak habis di Selangor, sempat ditawarkan juga kerjasama lanjutan dan ada satu lagi klub Malaysia yang sedang membangun tim untuk target promosi, tapi waktu saya bertekad untuk kembali ke Persebaya, " ujarnya.
Setelah itu, Andik kembali ke Surabaya untuk mengisi liburan kompetisi sambil menunggu pinangan Persebaya. Namun sayang, bukan harapan bertepuk sebelah tangan.
Bukannya mendapat mendapat pinangan, namun hati Andik Vermansah justru seperti disambar petir setelah membaca berita di beberapa media yang menyebutkan jika namanya tidak masuk dalam skema tim yang dibangun Pelatih Persebaya, Alfredo Vera.
"Saat membaca itu, saya seperti orang yang patah hati. Namun saya mencoba untuk tetap tenang dan berusaha bersikap wajar, meski saya kecewa sekali, " ucapnya.
Bola terus mengelinding, desakan bonek agar Persebaya merekut Andik terus membesar. Bahkan, sampai muncul gerakan mengumpulkan uang koin untuk Andik hingga menyanyikan lagu Kangen milik Via Vallen di setiap laga Persebaya di Piala Presiden.
Akhirnya, lanjut Andik, Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda memberikan pesan melalui WA. Singkat ceritanya, janjian untuk bertemu di Jakarta dibuat.
"Waktu itu saya memperkuat Timnas Indonesia melawan Islandia, tapi Pak Azrul tidak bisa datang ke Jakarta karena kabarnya di Singapura karena Pak Dahlan Iskan sedang sakit. Saya kemudian bertemu dengan manajer Persebaya, " ceritnya.
Pertemuan pertama gagal, hubungan komunikasi dengan Azrul Ananda tetap berlanjut. Andik akhirnya membuka harga penawaran langsung. Niatnya, agar membuka komunikasi untuk segera negoisasi bertemu.
"Saya memang menawarkan harga tanpa melalui agen lagi, harapannya ini bisa membuka jalan untuk bertemu. Namun jawabannya selalu sama, tidak ada tawaran, " keluhnya.
Hingga akhirnya, Andik mengalami patah hati kedua setelah Azrul Ananda membuat surat terbuka yang diunggah dilawan resmi Persebaya yang meyebutkan jika manajemen sudah menutup pintu untuknya untuk kembali.
"Tiba-tiba muncul surat terbuka, saya terkejut dan kecewa lagi. Bonek mulai ramai dan saya dituduh mata duitan, ada yang menyebut saya minta harga Rp 2,5 miliar, hati saya langsung hancur, " ujarnya. (bersambung/tom)