Sekjen PDIP: Alhamdulillah, Ketua DPR dan MPR Pendukung Jokowi
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa stabilitas politik di pemerintahan pusat, berpengaruh dan berperan penting dalam penguatan pembangunan ekonomi nasional. Stabilitas politik itu tercermin dari terpilihnya pimpinan DPR dan MPR yang merupakan pendukung Presiden Joko Widodo.
"Alhamdulillah, Ketua DPR dan MPR berasal dari basis utama pengusung Pak Jokowi. Lebih dari 60.7 persen kursi di DPR, dan membaiknya komunikasi politik dengan Gerindra, bisa dimaknakan stabilitas politik di Indonesia sudah mulai membaik. Ini juga lebih baik dari tahun 2014," kata Hasto dalam rilis yang diterima ngopibareng.id, Senin 7 Oktober 2019.
Hasto berharap, masyarakat bisa merespon positif khususnya di bidang ekonomi terhadap stabilitas politik ini, sehingga akan meningkatkan kepercayaan dan kepastian pemerintah di bidang ekonomi.
"Dampaknya pasar akan merespons positif. Karena, kalau stabilitas politik aman, maka ketidakpastian dan resiko politik akan berkurang drastis. Itu akan meningkatkan kepastian di bidang ekonomi. Dampaknya apa? Pembangunan ekonomi nasional akan lebih baik," kata Hasto.
Membaiknya stabilitas politik di pemerintahan, khususnya di wilayah legislatif, membuat Hasto yakin, kedudukan dan kewenangan Jokowi sebagai presiden akan semakin menguat. Sehingga, Jokowi bisa menentukan arah pembangunan nasional di segala sektor, mulai ekonomi, hukum, pemberantasan korupsi, hingga investasi.
"Presiden akan semakin kuat dalam menentukan arah pembangunan bangsa. Termasuk juga dalam pemilihan menteri di kabinet baru nantinya. Seluruh calon menteri harus memiliki integritas baik. Selain itu, harus bisa menjadi pemimpin, sehingga paham akan kementerian yang dipimpin. Nah, karena posisi presiden sudah kuat, menteri nantinya harus berani mengambil langkah terobosan," katanya.
Hasto berharap, dengan membaiknya stabilitas politik dan keamanan, pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, sesuai dengan visi-misi Jokowi akan berjalan dengan baik dan cepat.
"Kalau semua baik, gerak investasi akan besar, pembangunan infrastruktur juga akan lebih cepat. SDM juga begitu," katanya.
Sementara, Wakabid Nelayan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Eddy Tarmidi mengatakan, sudah saatnya semua unsur di Indonesia kembali bersatu setelah berbeda pilihan di Pilpres kemarin. Menurutnya, sudah bukan waktunya lagi untuk saling mengalahkan, dan menjatuhkan satu sama lain.
"Pilpres sudah usai. Saatnya membangun bersama. Azas musyawarah mufakat yang harus digunakan di negara demokrasi ini. Kenapa? karena kita menganut Pancasila. Musyawarah mufakat salah satu poin di Pancasila kan. Intinya, semua ingin membangun bangsa Indonesia," kata pria yang digadang akan maju dalam Pilwali Surabaya 2020 itu.
Advertisement