Hasto Sebut Azwar Anas Hingga Risma Berpeluang Jadi Menteri
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan, pembahasan menteri telah dilakukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis 17 Oktober 2019.
"Kemarin sore Ibu Megawati sudah bertemu dengan Pak Jokowi, dan finalisasi sudah dilakukan," kata Hasto saat menggelar konferensi pers di Kantor DPD PDIP Jawa Timur, Jumat 18 Oktober 2019.
Hasto mengatakan, dalam pembentukan kabinet pembantu Presiden Jokowi di periode kedua, PDIP menggunakan lima pintu untuk merekrut calon menteri Jokowi. Mulai dari kalangan partai politik (kader internal), kalangan profesional, lalu kepala daerah, dan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta tokoh nasional dan tokoh masyarakat.
“Nanti akan ada kepala daerah yang dipromosikan jadi Menterinya Pak Jokowi,” kata Hasto.
Khusus untuk kepala daerah, Megawati mempertimbangkan orang-orang yang sudah memiliki track record apik selama menjabat, selain itu mereka yang sudah matang dalam hal pemerintahan.
Karena menurut Hasto, kepemimpinan untuk tingkat nasional itu dibentuk dalam proses yang tidak mudah. Harus dari bawah, seperti Jokowi zaman dahulu, yang sudah mencicipi asam garam pemerintahan dimulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden Indonesia.
"Kita ingin memperkuat tradisi demokrasi dari bawah yang dipelopori PDIP selama ini," katanya.
Menurut Hasto, sejumlah kepala daerah di Jawa Timur mempunyai kapasitas bagus untuk menduduki jabatan sebagai Menteri pada Kabinet Kerja jilid II. Mulai dari Bupati Ngawi, Budi Sulistyono alias Kanang, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, hingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Bu Risma sudah jabat di DPP kan. Kalau presiden melihat profilingnya bagus, pasti akan dikomunikasikan ke Bu Mega. Karena, proses pengajuan menteri itu butuh dialog juga, tidak seperti pengajuan proposal,” katanya.
Advertisement