Hasrat Chelsea kepada Romelu Lukaku Bertepuk Sebelah Tangan
Upaya Chelsea membawa Romelu Lukaku kembali ke Stamford Bridge bertepuk sebelah tangan setelah penyerang asal Belgia itu mengonfirmasi niatnya untuk bertahan di Inter Milan.
Seperti diketahui, pemilik Chelsea Roman Abramovich dilaporkan telah menjadikan Lukaku sebagai target utamanya menjelang jendela transfer musim ini dibuka.
Romelu Lukaku sendiri bukanlah orang baru bagi Chelsea. Pasalnya, sang pemain pernah menghabiskan tiga tahun di Stamford Bridge pada awal kariernya di Premier League. Namun, kebersamaan Lukaku dengan The Blues berakhir mengecewakan lantaran hanya mencatatkan 15 penampilan sebelum dijual ke Everton.
Pemain Timnas Belgia ini kemudian pindah ke Manchester United sebelum bergabung dengan Inter Milan pada 2019. Di Nerazzuri inilah Lukaku membuktikan kembali dirinya sebagai salah satu striker terbaik di dunia.
Lukaku telah mencetak 64 gol dalam 95 penampilan untuk Inter dan menjadi bintang dalam kesuksesan klub meraih gelar Serie A musim ini di bawah asuhan mantan bos Chelsea, Antonio Conte.
Bersinar terang bersama Inter, Chelsea ingin Lukaku kembali ke London barat ketika Thomas Tuchel mencanangkan target gelar Premier League. Namun striker berusia 28 tahun itu tampaknya menutup pintu rapat-rapat bagi Chelsea dengan menyatakan niatnya bertahan di Inter Milan.
'Ya, saya bertahan. Saya sudah melakukan kontak dengan pria yang biasanya menjadi manajer baru kami,” ujar Lukaku kepada HLN.
“Mungkin saya seharusnya tidak mengatakan itu… tapi itu adalah percakapan yang sangat positif. Ada juga tantangan untuk melakukannya lagi (memenangkan liga bersama Inter). Saya merasa baik di Inter,” ungkap Lukaku soal alasannya bertahan.
Sampai saat ini Inter belum mengonfirmasi pengganti Antonio Conte, yang memilih untuk meninggalkan Inter Milan tak lama setelah kemenangan Serie A mereka.
Soal Kepergian Conte
Soal Conte, Lukaku mengakui bahwa capaian tertinggi yang ia dapatkan saat ini berkat Conte. “Dia banyak mengulangi, mengulangi latihan taktis,” sebutnya mengenai metode latihan Conte yang membuatnya menjadi sangat tajam selama berada di Inter.
“Pada awalnya, sebagian besar memberikan latihan individu. Banyak video dia berikan untuk menjadi lebih baik secara taktik. Dia selalu membangun dalam kritiknya. Bukan membunuhku untuk membunuhku, tapi membunuhku untuk membuatku lebih baik,” paparnya tentang cara Conte menanganinya.
“Jika Anda melakukan itu setiap hari, untuk pemain seperti saya, yang sangat fokus pada sepak bola, saya hanya bisa menjadi pemain yang lebih baik,” tambahnya.
Lukaku mengaku, sangat sulit ketika dia mengetahui Conte akan pergi dari Inter. “Sebab, kami memiliki tim yang lapar dan orang-orang yang benar-benar bekerja untuk tim. Dan kemudian siklus itu tiba-tiba berhenti,” tuturnya.