Hasilkan 7.890 Guru Penggerak, PGP Angkatan 6 Ditutup
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-6, resmi ditutup. Kegiatan ini diikuti 7.890 guru dari 136 kabupaten kota dari 32 provinsi di Indonesia. Peserta telah menyelesaikan salah satu program prioritas yang telah digariskan dalam Merdeka Belajar.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani, dalam siaran pers Jumat 2 Juni 2023 mengatakan bahwa Guru Penggerak yang sudah melalui pendidikan ini adalah bagian dari para pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan.
Pemimpin-pemimpin pendidikan yang menjadikan kebutuhan murid sebagai pertimbangan utama dalam setiap keputusan nantinya.
Nunuk Suryani juga berharap agar Guru Penggerak yang sudah mengikuti program pendidikan guru penggerak (PGP) dapat segera menggerakkan ekosistem pendidikan di dalam sekolah dan juga di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
“Bersama rekan-rekan seperjuangan, yang sama-sama bergerak demi perbaikan pendidikan Indonesia, para Guru Penggerak bisa saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain,” kata Nunuk Suryani penuh rasa bangga dalam acara yang disiarkan secara daring melalui Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI.
Direktur Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Praptono, melaporkan bahwa PGP angkatan keenam yang diselenggarakan sejak 24 Agustus 2022 sampai 13 Mei 2023 ini, telah meluluskan sebanyak 7.890 Guru Penggerak yang terdiri dari PGP Reguler dan PGP Rekognisi.
“Para Guru Penggerak yang telah selesai mengikuti program ini merupakan stok bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengangkat mereka menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Guru Penggerak ini sudah siap membawa perubahan dalam pendidikan kita,” ujar Praptono.
Dalam agenda yang sama, para Guru Penggerak dari angkatan ke-6 juga turut menyampaikan pesan dan kesan mereka selama mengikuti PGP. “Saya senang dan bangga bisa menyelesaikan pendidikan ini dengan hasil memuaskan,” ujar Heri Setyawan, Guru SMA 1 Sekotong, NTB.
Selain itu, Lia Mastaria Polapa, SMA 1 Dungalio, Gorontalo, juga menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari Guru Penggerak. “Saya bertemu dan berkolaborasi dengan para Calon Guru Penggerak yang hebat, dibimbing oleh Pengajar Praktik yang bijak, dan banyak belajar dari fasilitator yang luar biasa, serta diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan instruktur yang berpikir maju dan mengedepankan nilai kebajikan,” ujarnya.
“Berkat pelatihan yang saya dapat melalui Pendidikan Guru Penggerak, anak-anak menjadi lebih antusias dan lebih semangat untuk melakukan proses pembelajaran setiap harinya,” ujar Astried Yanuarti Lofa, Guru TK Arraisyah Koba, Bangka Belitung yang merasa suasana belajar menjadi lebih menyenangkan setelah ia mempraktikkan materi pembelajaran yang didapat dari PGP.