Hasil Visum Anggota Band Surabaya Keracunan Miras Belum Keluar
RSUD Dr. Soetomo telah melaksanakan konferensi pers terkait meninggalnya personel band Ogie and Friends setelah menenggak minuman keras sesaat setelah tampil di Cruz Lounge and Bar, Vasa Hotel, Jalan HR. Muhammad, Darmo, Surabaya, 24 Desember 2023.
Dokter Abdul Aziz, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUD Dr. Soetomo mengatakan, kedua jenazah korban meninggal dunia, RZ dan RG, dibawa ke RSUD Dr. Soetomo masing-masing pada 26 Desember 2023.
"Kami menerima korban terduga keracunan miras sebanyak dua orang di tanggal yang sama yaitu pada tanggal 26 Desember 2023. Pertama pada pukul 01.30 WIB dan yang kedua pada pukul 13.30 WIB," ujar Aziz, Jumat 29 Desember 2023.
Aziz menambahkan, RSUD Dr. Soetomo menerima perintah dari penyidik Polrestabes Surabaya untuk melakukan otopsi dan hasil sementara ada kelainan pada organ korban meninggal dunia tersebut. Terkait kandungan apa yang terkandung di dalamnya, pihaknya mengatakan proses pemeriksaan penunjang masih berjalan hingga hari ini
"Untuk mengetahui hal tersebut masih ada pemeriksaan penunjang yang masih berlangsung," tambahnya.
Terkait informasi mengenai terkandungnya zat metanol pada minuman yang ditenggak, Aziz menjelaskan pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh Laboratorium Patologi Anatomi dapat mengungkap kandungan yang berada di dalam miras tersebut.
"Terkait kandungan metanol, untuk mengetahui harus ada pemeriksaan penunjang. Apakah ada yang terkandung hanya etanol, metanol, atau propanol. Harus menunggu konfirmasi hasil laboratorium," tuturnya.
Aziz juga mengungkapkan bahwa dalam pemeriksaan dan otopsi jenazah dari korban terduga keracunan miras ini juga melibatkan pihak lain, seperti tim Laboratorium Forensik Polda Jatim dalam hal pemeriksaan toksikologi.
"Untuk pemeriksaan toksikologi, kami bekerja sama dengan Labfor Polda Jatim. Sementara untuk pemeriksaan kandungan alkohol dilakukan oleh Laboratorium Sentral Patologi Anatomi RSUD Dr. Soetomo," ujarnya.
Terkait besarnya efek metanol jika terbukti terkandung di dalam minuman keras yang ditenggak, Aziz menjelaskan bahwa sedikit saja metanol bisa memberikan efek fatal pada tubuh manusia.
"Yang jelas metanol lebih berbahaya daripada etanol. Etanol itu yang terkandung di minuman beralkohol. Tapi 0.5 persen saja kandungan metanol dalam darah, sudah bisa membunuh," jelasnya
Terkait perkembangan informasi jikalau ada penambahan jus atau pemanis buatan dalam minuman keras yang di konsumsi, Aziz belum bisa menjawab apakah itu memiliki dampak yang mematikan terhadap minuman tersebut.
"Apakah jus atau pemanis itu dapat membuat sinergisme dan meningkatkan daya racun di alkohol atau tidak, kita belum tahu pastinya. Semua menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," tegasnya.
Terkait berapa lama waktu pemeriksaan hasil visum keseluruhan, ia menyebut bahwa tidak bisa memberikan sepenuhnya informasi tersebut.
"Informasi lebih lanjut selanjutnya dituangkan dalam visum et repertum yang akan diberikan kepada penyidik dari pihak kepolisian," pungkasnya.