Hasil UN SMP 2018 Turun, Jawa Timur Minta Soal Dipermudah
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meninjau kembali tingginya tingkat kesulitan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK untuk tingkat SMP. Menurut Saifiul, penyebab memburuknya hasil UN SMP 2018 itu bukan lantaran salah muridnya.
“Ini lebih disebabkan karena tingkat kesulitan soal yang tinggi sekali," kata Saiful di Surabaya. UNBK dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pinsil jenjang SMP, ujar Saiful, tidak menurunkan jumlah siswa peraih nilai di bawah 55.
Ia menilai penurunan hasil ujian nasional merata terjadi di Indonesia. Nilai siswa Jawa Timur, kata Saiful, masih cukup baik bila dibandingkan dengan daerah lain. "Jatim masih cukup baik, bayangkan yang di luar Jawa."
Saiful mengatakan cara membuat siswa serius dalam menghadapi ujian nasional adalah mengembalikan ujian nasional sebagai syarat kelulusan. Beberapa waktu lalu, kata dia, Kemendikbud sudah mewacanakannya.
Tahun ini jumlah peserta ujian nasional jenjang SMP/MTs se-Jawa Timur sebanyak 592.372 siswa. Peserta SMP berjumlah 408.089 siswa, sedangkan MTs berjumlah 184.283 siswa.
Penyelenggara ujian nasional sebanyak 4.500 lembaga SMP. Sebanyak 3.719 lembaga SMP menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer, selebihnya 881 lembaga Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil.
Sedangkan ujian nasional untuk Madrasah Tsanawiyah digelar oleh 3.488 lembaga. Sebanyak 3.486 lembaga menggunakan UNBK, sedangkan dua lembaga selebihnya menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil.
Hasil UN SMP 2018 ini mulai diserahkan ke daerah sehari sebelumnya. Salah satu cara membuat siswa serius dalam menghadapi UN adalah mengembalikan UN sebagai syarat kelulusan. Saiful menjelaskan, beberapa waktu lalu Kemendikbud sudah mewacanakan hal tersebut.
"Saya berharap hal itu tidak terjadi lagi Jika itu terulang, dampaknya akan serius dan membuat semua pihak harus kerja keras. Mulai dari kepala dinas, kepala sekolah, serta guru" ujarnya. (ant)