Hasil Tes Buruk, KTM Tetap Optimis di Seri Pembuka MotoGP 2021
Tidak ada satu pun pembalap KTM yang masuk dalam posisi 15 besar di hari terakhir tes pramusim MotoGP 2021 di Qatar pada Jumat 12 Maret 2021 lalu diyakini tak seburuk catatan di atas kertas. KTM tetap optimistis catatan waktu yang mereka dapatkan akan jauh lebih baik dibanding tes pramusim.
Catatan ini memang kontras dengan capaian mereka musim lalu, di mana KTM tiga kali berhasil tampil sebagai juara di tiga seri berbeda. Pada pengujian terakhir itu, hanya menempatkan Miguel Oliveira di peringkat 16, posisi terbaik dari semua pembalap KTM.
Bahkan posisi Oliveira tepat berada di belakang dua dua rookie tim satelit Red Bull KTM Factory Racing, Jorge Martin dan Enea Bastianini, yang berjajar di urutan 14 dan 15. Oliveira tertinggal 1,343 detik dari catatan waktu terbaik yang dihasilkan pembalap Ducati, Jack Miller.
Sementara pembalap KTM lainnya atau rekan setim Oliveira, Brad Binder hanya mampu bertengger di urutan ke-17.
Namun hasil itu dianggap tak mencerminkan kecepatan KTM dalam balapan sesungguhnya, sebab di hari itu terjadi badai pasir yang memangkas jadwal tes yang direncanakan.
Binder yang pada sesi tes terakhir musim lalu berada di urutan ke-9 pun yakin ia bisa memacu motornya lebih cepat dari hasil tes terakhir itu saat balapan tiba.
"Sangat disayangkan kehilangan hari terakhir, kami memiliki beberapa hal yang benar-benar ingin kami lalui. Tapi ini bukan akhir dari dunia," kata Binder tentang badai pasir yang menghambat tes terakhir berjalan maksimal.
"Saya yakin segala sesuatunya terlihat jauh lebih buruk di atas kertas ketimbang kenyataan atau yang akan terjadi pada balapan nanti.”
"Ini agak menantang bagi kami di KTM. Ini tentang sedikit tata letak, tidak terlalu cocok untuk kami. Namun demikian, kami memiliki ide-ide bagus dan saya yakin kami akan lebih dekat dengan posisi terdepan daripada posisi kita saat ini.”
"Kami memiliki sekitar tiga item lagi untuk dicoba, tetapi semuanya positif untuk tim penguji kami. Jadi, saya pikir kami cukup aman untuk mencobanya selama balapan akhir pekan nanti,” tuturnya.
Binder juga kehilangan banyak waktu di sini karena terjatuh, jadi ia sedikit kecewa. Untungnya pada tes terakhir, ia mampu menyelesaikan satu hari tanpa menabrak, sehingga dia merasa ada perkembangan yang positif.
"Saya selalu menemukan balapan akhir pekan sangat berbeda, ketika Anda hanya punya waktu 45 menit untuk pergi keluar dan melakukan semua pekerjaan. Ini adalah pendekatan yang sama sekali berbeda, yang pasti saya lebih suka. Jadi saya sangat menantikan untuk kembali ke sini,” ujarnya menatap seri pertama di Sirkuit Losail, Qatar, pada 28 Maret mendatang.
Berdasarkan pengalaman Binder tahun lalu, di mana dia lebih lambat secara keseluruhan sesi tes yang dijalani, namun saat tampil di seri pertama di Jerez, para pembalap KTM meraih hasil yang lebih baik.
"Tahun ini saya pasti pergi ke Qatar jauh lebih percaya diri dan memahami kelas dan motor jauh lebih baik. Saya lebih rileks sekarang."
Hal senada diungkapkan Oliveira. Ia yakin apa yang terjadi dalam balapan nanti akan berbeda dan lebih baik ketimbang sesi tes pramusim.
"Kami perlu melihat sisi baiknya, yaitu kami memiliki empat hari yang sangat baik (untuk memahami kondisi trek) dan kami mendapat banyak pekerjaan. Jadi itu adalah tes yang produktif, meskipun tidak cukup menghasilkan kinerja yang lebih," ucapnya optimistis.
Salah satu masalah performa KTM terkait alokasi ban yang cocok untuk Sirkuit Losail. "Yang ini sebenarnya agak lunak. Memang benar kami memiliki senyawa ganda di depan, yang menurut saya tidak memiliki umpan balik yang baik," kata pembalap asal Portugal itu.
"Tapi itulah yang harus kami kerjakan dan selalu sulit untuk membawa ban ke Qatar yang cocok untuk semua orang. Jadi mari kita lihat bagaimana kelanjutannya di balapan nanti."