Hasil Survei KPK; Banyak Peserta Pilkada Didanai Sponsor

Banyak calon kepala daerah yang ikut Pilkada mendapat dana dari donatur atau sponsor. Hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2018 menyebutkan, ada sponsor atau donatur yang membiayai peserta pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Hasil survei KPK di tahun 2018 menunjukkan sebanyak 82,3 persen dari calon kepala daerah (cakada) yang diwawancarai menyatakan adanya donatur dalam pendanaan peserta pilkada," ujar Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango di Manado.

"Bahkan pembiayaan oleh sponsor tidak hanya terbatas pada masa kampanye, tentunya untuk kepentingan ekonomi donatur yang mensponsori dalam pilkada serentak," katanya.

"Para sponsor atau donatur itu kebanyakan adalah pengusaha, yang tentu saja mempunyai konsekuensi pamrih untuk mendapatkan kemudahan perizinan dalam menjalankan bisnis," tambahnya.

Bisa saja para sponsor itu nantinya mempunyai keleluasaan mengikuti pengadaan barang dan jasa pemerintah, dan keamanan dalam menjalankan bisnisnya.

Dalam survei KPK di 2018 itu antara lain ditanyakan kepada calon kepala daerah, apakah orang yang menyumbang atau donatur ini mengharapkan balasan di kemudian hari saat para cakada menjabat?

"Jawabannya, sebagian besar calon kepala daerah  atau sebesar 83,80 persen dari 198 responden menyatakan akan memenuhi harapan tersebut ketika dia menjabat," lanjut pria yang lahir dan besar di Kota Manado itu.

Nawawi menambahkan, KPK harus ikut-ikutan bicara mengenai pilkada yang berintegritas karena dilatarbelakangi beberapa hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan Pilkada yang berlangsung di antara 2015, 2017, dan 2018.

KPK memiliki enam tugas pokok tugas pencegahan, melakukan tindakan-tindakan yang berusaha mencegah timbulnya tindak pidana korupsi, koordinasi, monitoring, supervisi, selanjutnya penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, serta melaksanakan putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.

"Paling tidak ada empat tugas utama KPK yang relevan dengan keikutsertaan KPK soal pilkada yang berintegritas," katanya. (ant)