Hasil Survei Kemenkes: Orangtua Rutin Imunisasi Anak Selama Covid
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan dukungan dari UNICEF melakukan survei cepat tentang persepsi orangtua dan pengasuh terhadap pelayanan imunisasi rutin selama masa pandemi Covid-19.
Hasilnya, masyarakat mengharapkan tersedianya pelayanan imunisasi rutin yang aman selama pandemi Covid-19. Survei ini digelar tanggal 4-13 Juli 2020 di 34 provinsi di Indonesia. Tanggapan secara daring berhasil dihimpun dari 7.000 orangtua dan pengasuh anak di bawah usia dua tahun.
Hasil survei pun mengungkapkan, separuh dari orang tua dan pengasuh membawa anak-anak mereka untuk imunisasi rutin selama dua bulan terakhir. Sementara sisanya menjawab tidak menghadiri sesi imunisasi. Alasannya, kondisi pandemi Covid-19 dan anak-anak mereka tidak membutuhkan vaksin dalam jangka waktu tersebut.
Berdasarkan hasil survei juga diketahui bahwa perilaku masyarakat dalam mencari layanan imunisasi telah berubah secara signifikan. Sebelum ada Covid-19, sekitar 90 persen anak di Indonesia memperoleh pelayanan imunisasi di fasilitas kesehatan umum, seperti posyandu, puskesmas, dan fasilitas persalinan desa (polindes).
Namun, mayoritas responden sekitar 43 persen menyatakan bahwa mereka sekarang mencari imunisasi untuk anak di klinik dan rumah sakit swasta karena penutupan fasilitas pelayanan umum posyandu atau polindes di wilayahnya.
Survei juga mengungkap tingginya permintaan akan vaksin, di mana orangtua dan pengasuh tetap mencari titik layanan alternatif lainnya yang menawarkan layanan imunisasi.
Responden melaporkan merasa enggan untuk mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan karena takut tertular Covid-19 dan mengemukakan kekhawatiran tentang penutupan layanan imunisasi, terutama di posyandu. Orangtua dan pengasuh juga melaporkan tingginya biaya yang dikeluarkan sendiri untuk mendapatkan pelayanan imunisasi di fasilitas pelayanan kesehatan swasta, yang sebaliknya gratis di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.
“Meskipun terjadi pandemi, fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal ini Puskesmas dan Posyandu tetap buka dan aman, dan kepada orang tua diharapkan untuk segera dapat membawa anak-anak untuk di imunisasi dan tidak menunda pemberian imunisasi,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Achmad Yurianto.
Achmad Yurianto juga mengatakan, bila ada fasilitas pelayanan kesehatan ditutup sementara, kepada para orang tua disarankan untuk meminta informasi kepada kader kesehatan masyarakat setempat tentang pilihan alternatif terdekat.
Sebelum pandemi, resistensi terhadap imunisasi meningkat di Indonesia dan hal ini semakin diperburuk oleh keraguan vaksin selama pandemi Covid-19. Dalam survei ini juga diketahui bahwa hampir sepertiga responden tidak mau membawa anak mereka untuk imunisasi atau ada keragu-raguan.
Hasil survei juga mengungkapkan, banyak dari orang tua dan pengasuh anak mengetahui tentang imunisasi aman dan pedoman kesehatan yang diterapkan oleh Pemerintah, mereka lebih bersedia untuk membawa anak-anak mereka untuk keperluan kesehatan yaitu imunisasi.
“Secara ilmu pengetahuan sudah jelas bahwa imunisasi mencegah kesakitan, kecacatan dan kematian,” kata Perwakilan UNICEF, Debora Comini.
Ia mengungkapkan, selama pandemi COVID-19, anak-anak harus terlindungi terhadap penyakit lain yang dapat dicegah dengan imunisasi. Kita harus melakukan segala hal agar seluruh anak di seluruh negeri ini dapat terus menerima layanan penting ini.
"Untuk memastikan anak-anak dapat terus mendapatkan pelayanan imunisasi rutin selama pandemi Covid-19 ini, Kementerian Kesehatan dengan dukungan dari mitra pembangunan kesehatan akan terus memperluas upaya penjangkauan yang ditargetkan ke masyarakat sehingga orang tua sadar bahwa layanan imunisasi ini aman dan tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan," pungkas Debora Comini.