Hasil Seri Menyakitkan Persela Lamongan saat Menjamu RANS Nusantara
Menyakitkan. Itulah yang dirasakan Persela Lamongan dari hasil seri 1-1 saat menjamu tim tamu RANS Nusantara di ajang lanjutan kompetisi Liga 2 2024/2025 di Stadion Tuban Sport Center (TSC), Senin 7 Oktober 2024 sore.
Suporter juga kecewa dengan hasil tersebut. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sebetulnya sudah unggul lebih dulu. Satu gol dicetak striker asal Chad, Ezechiel N'Dousel menit 44.
Tetapi, kemenangan yang sudah di depan mata itu mendadak sirna. Karena, berganti satu menit menjelang pertandingan babak II berakhir, giliran kebobolan. Tepatnya menit ke dua dari tiga menit waktu tambahan.
Selaku tuan rumah, hasil seri itu merugi. Karena harus kehilangan dua poin. Bahkan, sangat menyakitkan.
Padahal, di dua laga away sebelumnya, tim sukses meraup poin penuh. Mengalahkan Persewar Waropen dan dan Persipura Jayapura.
Memang di dunia sepak bola kejadian seperti itu biasa. Tetapi, mengapa menyakitkan? Karena gol balasan RANS seharusnya tidak terjadi. Karena, mutlak karena kesalahan pemain.
"Saya sangat kecewa karena gol yang terjadi bukan karena proses yang sebenarnya,” ungkap pelatih Persela, Zulkifli Syukur.
Menurut mantan pemain Timnas PSSI itu, kesalahan pemain karena lengah. Anak asuhnya dinilai kehilangan fokus. Zulkifli menduga, para pemainnya merasa sudah menang padahal pertandingan belum usai.
Dan, terlihat di lapangan gol balasan yang dicetak Ismael Salim Dunga tidak butuh perjuangan keras. Pemain Persela menyangka bola offside. Bahkan, penjaga gawang Samuel Reymas juga tidak segera mengamankan bola yang ada di depannya.
Padahal, tidak ada suara peluit wasit. Asisten wasit atau hakim garis juga tidak mengangkat bendera. Jadi bola tinggal disepak sangat pelan oleh Ismael Salem Dunga ke gawang dan gol.
Diketahui, dari melihat tayangan rekaman pertandingan. Ternyata tidak offside atau terjadi pelanggaran. Pemain Persela sempat protes keras kepada wasit.
Demikian pula sejumlah oknum suporter juga sempat marah Tetapi keputusan tetap, bola masuk. Skor 1-1, tidak lama kemudian wasit meniup panjang tanda laga usai. Sungguh menyakitkan.
Gol balasan sepele itu memantik kemarahan jajaran pelatih dan manajemen. Sekitar satu jam Reimas dan kawan-kawan 'dicuci' habis-habisan di ruang ganti secara bergiliran oleh pelatih hingga manajer.
Bahkan, informasinya coach Simon McManemy, pelatih di luar lapangan, marah besar hingga menggebrak meja.
Lamanya waktu marah-marah sampai satu jam ini membuat waktu konferensi pers Zulkifli Syukur molor dari jadwal.
"Pastinya kita akan evaluasi. Apakah ini faktor faktor teknis atau non teknis kita akan evaluasi,” tandasnya.
Advertisement