Rapid Test Reaktif, 21 Staf Bawaslu Banyuwangi Diswab
Hasil rapid test massal yang dilakukan jajaran Bawaslu Banyuwangi telah keluar. Sebanyak 21 dari 434 staf yang menjalani rapid test pada Sabtu, 24 Oktober 2020 hasilnya reaktif. Mereka yang reaktif langsung melakukan swab untuk memastikan apakah positif atau negatif Covid-19.
Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim, menyatakan, setelah hasil rapid test keluar pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi untuk menindaklanjuti dengan melakukan swab test.
"Sudah dilakukan swab tadi pagi oleh Dinkes," kata Hamim, Selasa, 27 Oktober 2020.
Hamim menambahkan, swab dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyuwangi. Saat ini, Bawaslu masih menunggu hasil swab. Menurutnya, hasil swab kemungkinan baru diketahui sekitar 4 sampai 5 hari ke depan.
Sementara menunggu hasil swab, mereka yang hasil rapid test-nya reaktif harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Hamim menyebut langkah ini merupakan arahan yang disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono.
"Dinas kesehatan sangat membantu. Kita memang sering koordinasi ketika seperti ini langkahnya apa. Datanya kita sampaikan untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Meski 21 orang itu harus menjalani isolasi mandiri, Hamim memastikan tidak akan menggangu tugas pengawasan Bawaslu Banyuwangi. Menurutnya, untuk tugas sehari-hari dari 21 orang tersebut akan dihandel anggota yang lain.
"Kalau Pengawas Desa /Kelurahan (PKD) itu dihandel oleh Panwascam. Kemudian staf dihandel dengan staf yang lain. Kalau Panwascam dihandel Panwascam yang lain," tegasnya.
Sebaliknya, lanjut Hamim, ini merupakan bentuk komitmen Bawaslu Banyuwangi untuk memastikan jajaran Pengawas Bawaslu Banyuwangi betul-betul dalam keadaan sehat.
"Makanya, tetap, apapun itu hasilnya kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan," pungkasnya.