Horeee...Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Mulai Turun
Meski harga cabai rawit masih di atas Rp100 ribu per kilogram, namun beberapa hari ini mulai ada kecenderungan penurunan harga. Kondisi ini diketahui dari hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan selama dua hari terakhir.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie menyatakan, monev dilakukan bersama tim dari Kementerian Perdagangan RI sejak Senin, 22 Maret 202. Tim melakukan monev di sejumlah pasar daerah.
"Kita melakukan monev ke pasar-pasar daerah terkait stok dan harga cabai juga harga bahan pokok lainnya," jelas Nanin, Selasa, 23 Maret 2021.
Dalam monev ini salah satu yang menjadi perhatian adalah harga cabai rawit yang saat ini masih melambung. Di hari pertama monev, tim gabungan mendatangi petani cabai rawit di wilayah Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
"Kita melakukan pantauan di lapangan kenapa harga cabai meningkat," ujar salah satu anggota Tim Monev Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Salim Syafi'i.
Hasil pantauan di lapangan, menurut Salim, tingginya curah hujan menyebabkan tanaman cabai rawit milik petani rusak. Sehingga tanaman cabai rawit juga tidak produktif.
"Ini salah satu yang menyebabkan harga cabe cepat meningkat," tegasnya.
Sementara ketersediaan cabai rawit di pasaran saat ini masih cukup baik. Mengenai harga menurutnya, cabai rawit saat dipatok Rp110 ribu per kilogram. Harga ini, menurutnya sudah turun dibanding dengan beberapa hari sebelumnya.
"Kalau cabai rawit justru mulai mengalami penurunan. Kemarin Rp120 ribu per kilogram, ini sudah Rp110 ribu (per kilogram)," jelasnya.
Untuk harga sembako lainnya, menurut Salim relatif stabil. Gula pasir stabil pada harga 12 ribu per kilogram, bawang merah Rp30 ribu per kilogram.
"Untuk bawang merah ini memang sempat mengalami kenaikan, tapi stabil di beberapa hari ini," pungkasnya.
Advertisement