17.500 Ekor Sapi, Hewan Kurban Gotong Royong Warga LDII
Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII ) akan memotong hewan kurban sekitar 18.000 ekor sapi, pada Hari Raya Idul Adha 1440 H, Minggu 11 Agustus 2019. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang mencapai sekitar 17.000 ekor.
Dilihat dari tingkat Provinsi Jawa Timur berada pada urutan pertama dengan jumlah 5.000 ekor sapi. Tahun lalu 4.098 ekor. Sedang urutan kedua ditempati Provinsi DKI Jakarta. Sapi yang akan dipotong untuk kurban sebanyak 1.700 ekor sapi.
Ketua DPP LDII, Prasetyo Suharjo, mengatakan, sampai sekarang belum ada yang bisa mengunnguli Jatim. Dari tahun ke tahun jumlah hewan kurban yang disembelih oleh LDII jumlahnya terus meningkat.
"Data yang saya sampaikan ini bersifat sementara belum final. Sebab masih ada beberapa daerah yang laporannya belum masuk," kata Prasetyo kepada ngopibareng.id, Sabtu 10 Agustus 2019.
Sapi sebanyak itu dikumpulkan anggota dengan cara menabung. Bagi yang mampu boleh beli sapi sendiri, yang kurang mampu bisa gotong royong atau patungan. Yang dilaporkan ke pusat hanya jumlah berikut nama-nama yang kurban. Sedang penyembelihannya dilakukan di daerah masing-masing berdasarkan arahan dari DPP.
Daging kurban dibagikan kepada yang berhak, tanpa membeda-bedakan agamanya. "Di NTT dan Papua sebagian besar penduduknya beragama Kristen, mereka juga memperoleh pembagian daging kurban LDII, kata Prasetyo.
Menurut alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, LDII menjadikan Idul Adha sebagai media dakwah dan membangun keimanan seseorang, dengan merujuk pada keteladanan Nabi Ibrahim Alaihissalam, yang diuji menyembelih buah hati anak semata wayang, Ismail.
Konflik batin sempat bergejolak pada diri Nabi Ibrahim, antara kecintaan kepada putranya dan ketaatan memenuhi perintah Allah. Namun kecintaannya kepada Allah jauh lebih besar daripada cintanya kepada anak dan urusan duniawi.
Karena kecintannya kepada Allah melebihi segala galanya, perintah Allah melalui mimpi untuk menyembelih Ismail akan dilakukan. Tapi Allah tiba tiba menggantikan Ismail dengan seekor domba," kata Prasetyo.
Ibrahim diperintah menyembelih anaknya saja mau, masak diperintah berkoban dengan menyembelih kambing atau sapi tidak mau, ujarnya. Perintah Allah dan teladan Nabi Ibrahim inilah yang dijadikan LDII untuk membangun kesadara berkurban, kata Prasetyo Suharjo (asm)