Hashim Thaci, Penjahat Perang yang Mantan Presiden Kosovo
Mantan Presiden Kosovo Hashim Thaci, menuai hasil perbuatan jahatnya. Hashim Thaci yang mengundurkan diri pekan ini, dan berada dalam tahanan pengadilan kejahatan perang. Ia akan berhadapan dengan hakim untuk pertama kalinya pada Senin 9 November 2020.
Jaksa penuntut menuduh pahlawan masa perang yang berubah menjadi politisi ini bertanggung jawab atas hampir 100 pembunuhan warga sipil selama perang 1998-99 ketika dia menjadi komandan Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) yang memimpin perang melawan pasukan yang berada di bawah komando mendiang Presiden Serbia Slobodan Milosevic.
Dakwaannya, dipublikasikan pada hari Kamis 5 November 2020, menuduhnya memimpin sebuah usaha kriminal yang menargetkan lawan, yang diculik, diinterogasi, dan dianiaya. Dia didakwa dengan 10 dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.
Begitu pun Thaci membantah semua tuduhan tersebut, seperti dikutip dari The Age, Sabtu 7 November 2020.
Dia tiba di pusat penahanan Majelis Spesialis Kosovo di Den Haag pada hari Jumat 6 November 2020 setelah dakwaan kejahatan perang dikonfirmasi terhadapnya.
Kepergiannya yang tiba-tiba dapat membawa ketidakstabilan politik ke Kosovo, negara demokrasi yang masih muda di mana mantan gerilyawan berusia 52 tahun itu menjadi perdana menteri pertama pada 2008 dan terpilih sebagai presiden pada 2016.
Di pengadilan, Thaci akan mendapatkan dakwaan yang dijelaskan oleh hakim dan akan dapat mengajukan pembelaan selama kemunculan awal pada pukul 3 sore waktu Den Haag, kata pengadilan dalam sebuah pernyataan.
Di Kosovo, banyak yang melihat komandan KLA sebagai pahlawan yang membebaskan negara dari rezim represif Serbia terhadap etnis Albania di Kosovo.