Haru, Warga Jombang Salati Jenazah dari Luar Ambulans
Suasana haru menyelimuti proses pemakaman SA, 44, warga Dusun Keboan Kidul, Desa Keboan, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu 16 Mei 2021 petang tadi.
Sejumlah warga, relawan pemakaman, dan petugas kepolisian, menyalati SA dari tengah jalan. Sementara jenazah SA sendiri berada di dalam ambulans. Protokol kesehatan menjadi alasan dilaksanakannya salat jenazah dari luar ambulan, meski SA sendiri belum secara resmi positif Covid-19.
Aipda Ahmad Syafi’i, salah satu anggota Polsek Ngusikan, yang menjadi salah satu jemaah salat jenazah kepada Ngopibareng.id mengatakan, SA meninggal di RSUD RA Basoeni Mojokerto Minggu 16 Mei 2021 sekira pukul 12.40 WIB setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif.
“Almarhum memiliki penyakit bawaan yaitu gangguan jantung, dan meninggal sebelum hasil swab keluar,” ungkapnya. SA diketahui mulai mengalami penurunan kesehatan sejak Sabtu. “Kesadaran pasien menurun, sempat demam dan muntah. Minggu sekira pukul 08.00 WIB dibawa ke Mojokerto,” tambahnya.
Setelah berada di rumah sakit Minggu pagi, SA langsung menjalani tes swab PCR pada saat itu. Namun hasilnya belum keluar hingga pasien ini meninggal dunia. Untuk menghindari risiko penularan, pada pukul 17.20 WIB proses pemakaman dilakukan dengan protokol khusus. Begitu juga dengan salat jenazah.
“Almarhum dimakamkan dengan protokoler kesehatan dari tim relawan pemulasaran Desa Keboan,” imbuhnya. Sejumlah anggota Polsek Ngusikan terpantau mengawal datangnya ambulans RSUD RA Basoeni yang membawa SA.
Advertisement