Harta Kekayaan Bupati Buton Selatan yang Ditangkap KPK
KPK menangkap Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu, 23 Mei 2018, malam. Ia diduga terlibat dalam kasus suap proyek di Kabupaten Buton Selatan.
Selain mengamankan Agus, KPK juga menangkap sejumlah pihak, termasuk ajudan bupati, Bripka Laode Yusrin, seorang konsultan lembaga survei, PNS, dan pihak swasta.
Ada sekitar 10 orang yang ditangkap KPK. Saat penangkapan, KPK mengamankan uang sejumlah Rp 400 juta.
Agus menjabat Bupati Buton Selatan sejak 22 Mei 2017. Ia yang diusung PDIP berhasil memenangkan Pilkada Buton Selatan 2017 dengan berpasangan dengan La Ode Arusani.
Sebagai seorang pejabat negara, tentu Agus diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Berikut ringkasan isi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Agus yang dihimpun dari laman acch.kpk.go.id:
LHKPN 2007
Dalam laporan LHKPN tertanggal 6 September 2007, Agus sempat melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Ketika itu, jumlah harta kekayaannya mencapai Rp 1,04 miliar.
Agus melaporkan harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin lainnya senilai Rp 350 juta. Dari harta tersebut, diketahui Agus memiliki dua mobil Toyota buatan tahun 2006 dengan masing-masing senilai Rp 170 juta dan Rp 180 juta.
Agus juga memiliki harta bergerak berupa logam mulai senilai Rp 22,5 juta. Selain itu, ia diketahui memiliki harta berupa giro dan setara kas lainnya senilai Rp 672 juta.
LHKPN 2016
Agus terakhir melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 19 September 2016 saat akan mengikuti Pilkada Buton Selatan 2017. Saat itu, total harta kekayaannya mencapai Rp 2,37 miliar.
Dalam laporan tersebut, Agus melaporkan harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) senilai Rp 869 juta dengan rincian tanah 12.252 meter persegi di Kota Baubau senilai Rp 649 juta dan tanah 1.393 meter persegi di Kota Baubau senilai Rp 220 juta.
Sementara untuk harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin lainnya senilai Rp 770 juta dengan rincian 3 mobil Toyota dengan masing-masing senilai Rp 120 juta, Rp 150 juta, dan Rp 300 juta. Kemudian, mobil Mistubishi Pajero tahun 2011 senilai Rp 200 juta.
Agus juga memiliki harta bergerak berupa logam mulai senilai Rp 22,5 juta. Selain itu, ia juga diketahui memiliki harta berupa giro dan setara kas lainnya senilai Rp 672 juta.
Advertisement