Harry Maguire Mengutuk Pelecehan Rasial Pada Pogba
Bek tengah Manchester United, Harry Maguire, mengutuk keras pelecehan rasial yang menimpa rekan setimnya Paul Pogba. Diketahui, pendukung Wolverhampton (Wolves) melontarkan ejekan berbau rasial pada pemain Prancis ketika Manchester United melawat ke Stadion Molineux, Selasa 20 Agustus 2019 lalu.
Pemain berusia 26 tahun itu menjadi sasaran serangkaian pelecehan rasis yang dilontarkan pendukung Wolves melalui media sosial usai gagal mengeksekusi penalti. Maguire sangat menyayangkan hal itu karena tindakan tersebut sepatutnya tidak dilakukan.
Pogba merupakan pemain ternama kedua dalam sepekan terakhir yang dilecehkan secara rasial setelah Tammy Abraham yang menerima tindakan serupa usai Chelsea takluk dari Liverpool di Piala Super Eropa 2019 lalu.
Maguire pun telah meminta perusahaan media sosial seperti Twitter dan Instagram untuk berbuat lebih banyak dalam memerangi rasisme yang diunggah via kedua medsos tersebut.
Tak hanya Maguire, rekan setim Pogba, Marcus Rashford, juga memberikan tanggapan serupa terkait Pogba. Rashford menegaskan, klub itu ibarat keluarga, dan ‘serangan’ terhadap Pogba berarti menyerang pemain lainnya.
Manchester United pun tak tinggal diam dengan langsung merilis pernyataan singkat pada Rabu 21 Agustus 2019 pagi ini. Manajemen Setan Merah juga mengutuk penyalahgunaan serta mempertanyakan komitmen perusahaan media sosial dalam mengidentifikasi unggahan yang tidak pantas semacam ini.
"Orang-orang yang menyatakan pandangan (pelecehan rasial) ini tidak mewakili nilai-nilai klub hebat kami, dan itu mendorong sebagian besar penggemar kami untuk mengutuk (pelakunya) di media sosial juga," tulis United dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Metro.
“Manchester United tidak memiliki toleransi terhadap segala bentuk rasisme atau diskriminasi dan komitmen jangka panjang untuk berkampanye menentangnya melalui inisiatif #AllRedAllEqual yang kami (dengungkan).”
“Kami akan bekerja untuk mengidentifikasi beberapa yang terlibat dalam insiden ini dan mengambil tindakan terkuat yang bisa kami lakukan. Kami juga mendorong perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan dalam kasus ini.”
Perang terhadap rasisme memang sudah lama didengungkan di Eropa dan Inggris. Namun hingga kini aksi pelecehan rasial tak juga hilang di Inggris dan belahan Eropa lainnya.