Harmoko, Menteri Penerangan "Petunjuk Presiden", Meninggal Dunia
Innaliahi wa innalillahi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah H Harmoko bin Asmoprawiro, di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021, pk 20.22 WIB. Menteri Penerangan legendaris di masa Orde Baru, selalu "minta petunjuk Bapak Presiden Soeharto" ini, mengembuskan nafas terakhir karena sakit.
"Semoga husnul khotimah dan bagi Ibu Sri Harmoko dan keluarga agar diberikan ketabahan dan keikhlasan lahir batin," ujar Ully Hermono, seorang penulis, memberikan respon terhadpa kabar duka tersebut.
Beberapa tahun terakhir, Harmoko memang kerap dirawat di rumah sakit. Seperti pada 2018, Harmoko dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Pria yang juga pernah menjabat Ketua MPR/DPR itu beberapa hari dirawat pada 5 September 2018. Ketika itu, Harmoko mengalami Infeksi di paru-paru. Harmoko lebih dari tiga hari berada di RS Medistra itu.
Menulis Kolom di Pos Kota
Belakangan meski sering keluar masuk rumah sakit dan dalam perawatan intensif, Harmoko masih tampak jernih pemikirannya. Terbukti, dalam kondisi dirawat di atas kursi roda, Harmoko beberapa kali masih menulis kolom di suratkabar yang didirikannya, Pos Kota Jakarta. Dalam tahun 2021, renungan-renungan Harmoko soal kehidupan sehari-hari menunjukkan kegelisahan intelektualnya masih normal dan sebagai pejuang di bidang jurnalistik.
Harmoko menjabat sebagai Menteri Penerangan Orde Baru selama 14 tahun. Harmoko juga pernah menduduki kursi Ketua Umum Golkar. Selanjutnya, ia juga menjabat Ketua MPR/DPR di penghujung era Soeharto.
Saat jadi Ketua MPR/DPR Harmoko juga yang meminta Soeharto mundur sebagai presiden di awal Mei 1998, yang kemudian digantikan BJ Habibie.
Harmoko lahir 7 Februari 1939 (usia 82 tahun), di Kecamatan Patianrowo, Kertosono, Nganjuk. Pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, dan kemudian menjadi Menteri Penerangan di bawah pemerintahan Soeharto, meningglakan seorang istri, Sri Romadhiyati, yang dinikahi pada 1972.