Harlah ke-60, Lesbumi Jatim Gelar Festival Santri-Pasar Rakyat
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama Wilayah Jawa Timur (Lesbumi NU Jatim) menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka hari lahir ke 60 dengan tajuk “Pasar Rakyat dan Festival Seni Santri 2022” di alun-alun Sidoarjo pada 18-28 Maret 2022.
Pembukaan rencananya oleh Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali, Jumat 18 Maret 2022 pukul 16.00 WIB.
Achmad Muzakky, Sekretaris Lesbumi NU Jatim, menjelaskan bahwa kegiatan ini bisa menjadi kampanye positif bangkitnya kembali roda perekonomian Jawa Timur yang sempat terpuruk karena pandemi
“Melalui rangkaian kegiatan ini kami ingin pekerja seni, pelaku UMKM dan juga masyarakat di Jawa Timur mulai optimis untuk bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. kita butuh gerak cepat, agar dapat segera bangkit dari pandemi Covid-19 yang insyaallah sebentar lagi akan menjadi endemi. Untuk itu kita harus menerapkan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Agar mampu bertahan dan terus bertumbuh dan bangkit dari keterpurukan ini,” jelas Achmad Muzakky.
Pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Yanabi'ul 'Ulum Walhikam Sidoresmo Surabaya ini menjelaskan dalam kegiatan yang digagas oleh Lesbumi NU Jatim ini akan ada Pasar Rakyat dan Gelaran UMKM untuk membantu masyarakat umum dan pelaku UMKM.
"Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-99 NU dan Harlah ke-60 Lesbumi NU kami mempersembahkan Pasar Rakyat dan Gelaran UMKM untuk membantu Masyarakat mendapatkan sembako murah serta memberikan wadah dan fasilitas bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk-produknya. Dalam hal ini kami bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pangan dan Pertanian, dan Perum Bulog Sidoarjo" ungkap Zakky.
Selain pasar murah pria yang akrab disapa Gus Zakky ini menjelaskan gelaran festival Seni santri dan pasar rakyat akan menyuguhkan penampilan yang luar biasa dari seniman-seniman Nahdliyyin dari berbagai daerah di Jawa Timur.
"Untuk kemeriahan kegiatan, kami akan mempersembahkan penampilan seniman-seniman Nahdliyyin dari berbagai daerah di Jawa Timur, di antaranya tari remo, paduan suara dari IPNU/IPPNU, tembang macapat dari Pawitra, musik religi dari Dhamaswara PW Lesbumi NU, sholawatan terbang jidor dari PC Lesbumi Sidoarjo, musikalisasi puisi dari Komunitas Ginyo Lamongan, kentrung Ki Toro, Kentrung Milenial dari PC Lesbumi Nganjuk, musikalisasi puisi PC Lesbumi Pamekasan, musikalisasi puisi PC Lesbumi Sumenep, Wayang Wolak Walik Ki Jumali, Adins Violins Kids, Utae Akustik, Glorisen Akustik, Banjar GP Ansor, tari sufi Panoragan dari Ponorogo, Pencak Dor Solawat dan macapat Arek Mojokerto," terang Zakky.
"Melalui kegiatan festival yang kami selenggarakan selama 11 hari ini kami ingin seniman maupun pekerja seni kembali mendapatkan suntikan semangat bekerja serta berkreatifitas dalam merawat jagat dan membangun peradaban bangsa," pungkas Zakky.
Advertisement