Harimau Masuk Kampung Dibantai Ramai-ramai
Sumarlin Lubis, warga Panyabungan, Sumatera Utara (Sumut) memposting foto-foto di akun FB pribadinya, foto harimau yang sudah mati ini.
Harimau itu, tampak diikat di tiang atap rumah. Tak berdaya. Sudah mati. Banyak warga yang nonton.
Kenapa harimau malang itu dibunuh? Alasan Sumarlin, warga Kecamatan Batang Natal Kabupaten .Madina, Sumut ini, sudah tidak butuh "hama" harimau seperti ini. "Yang kami butuhkan bagaimana caranya bisa cari nafkah ke hutan agar bisa bertahan untuk hidup di sini," katanya.
Belakangan, harimau itu, meresahkan warga sekitar. Tiba-tiba ada harimau masuk perkampungan. Tak dijelaskan apakah harimau itu memakan ternak warga atau tidak.
Yang jelas, Minggu (4/3) tadi pagi, warga berhasil mengepungnya dan membunuhnya beramai-beramai. Harimau itu ditangkap di Desa Muarasoma.
Warga susah tenang. "Sudah tidak ada lagi yang meresahkan masyarakat," katanya.
Namun setelah foto-foto harimau matu ini viral di medsos, muncul pro kontra. Ini karena karena harimau Sumatera termasuk binatang langka yang dilindungi Pemerintah. Kenapa gak ditangkap saja, tanpa dibunuh?
Akun Neng Momo membela harimaunya. " Yang salah bukan harimaunya. Yang salah manusianya sendiri. Habitat yang seharusnya menjadi tempat tinggal hewan yang dilindungi malah diubah jadi perkebunan sawit ," katanya.
Ia lantas mengatakan, karena harimau sudah terancam punah, sebaiknya Pemerintah menindak tegas para pembunuh harimau di negeri ini.
Netizen Melva Sitorus menambahkan, seharusnya Dinas terkait turun untuk menangkap harimau itu. Bukan warga. "Cuma kapan turunnya, apa nunggu warganya dimakan satu persatu. Harimau itu tidak seperti babi hutan atau yang lainnya. Ganas. Bagaimana jika salah satu dari keluarga kalian jadi korbannya ?" katanya membela warga.
Ada ratusan komen yang intinya menyayangkan kenapa harimau itu sampai dibunuh dengan sadis dan beramai-ramai. Ditangkap saja kan bisa. Lalu diserahkan Kebun Binatang. Gimana?
Warganet Bayo Parholong langsung komen," Pinter klen ngomong smua.. Klo klen datang ksana.. Dngar suaranya saja. Klen akan kencing dlam clana... Klo mau nyalahkan.. Salahkan pmerintah.. Krna mreka yg ngsih izin pngusaha.. Ngabisi hutan di sana."
Ya, begitulah. Hutan di sana sudah habis. Jadi kebun sawit luas. Harimaupun turun gunung. Masuk perkampungan. Begini lah nasibnya. (dmr)
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=554954188209616&id=100010851194391
Advertisement