Hari Sungai Nasional, Bupati Jember: Jangan Racuni Ikan dengan Sampah
Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember KH Balya Firjaun Barlaman menggelar apel Hari Sungai Nasional 2024, di dekat Sungai Bedadung, Kecamatan Kaliwates, Sabtu, 20 Juli 2024.
Apel yang melibatkan Desa Tanggap Bencana (Destana) dan sejumlah aktivis lingkungan itu, sebagai upaya mengedukasi masyarakat turut menjaga kebersihan sungai.
Usai menggelar apel, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama aktivis lingkungan melakukan penanaman pohon di bantaran sungai. Hal itu dilakukan untuk mencegah abrasi saat terjadi kenaikan debit air.
Selain itu, Hendy Siswanti bersama Gus Firjaun dan aktivis lingkungan membersihkan Sungai Bedaung dari tumpukan sampah. Mereka turun ke sungai dengan aliran air yang tidak begitu deras sambil memunguti sampah dan memasukkan ke wadah plastik.
Selanjutnya tim menebarkan benih ikan. Ikan-ikan tersebut diharapkan dapat bertahan hidup selama mungkin untuk memperbaiki ekosistem sungai.
Hendy mengatakan, aksi yang berkaitan dengan sungai terebut sekaligus kampanye untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan sungai. Sungai bukan tempat sampah, namun merupakan salah satu sumber kehidupan bagi berbagai makhluk hidup di bumi.
Karena itu, Hendy meminta masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai. Sebab, sampah-sampah yang dibuang ke sungai dapat mencemari dan meracuni ikan-ikan yang ada.
Sebab, tugas menjaga kebersihan sungai bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tugas seluruh masyarakat.
“Selain Sungai Bedadung, terdapat dua sungai besar lainnya di Jember, yakni Sungai Kali Jompo dan Sungai Tanggul. Mari kita jaga sungai-sungai yang ada di Jember, jangan racuni ikan di dalamnya dengan sampah,” ajak Hendy.
Hendy berharap masyarakat tak hanya menjaga kebersihan sungai besar, tetapi juga menjaga kebersihan sungai kecil. Sebab, sunga-sungai kecil yang ada di Jember selalu bermuara ke sungai yang besar.
“Saya berharap kegiatan serupa juga dilakukan oleh masyarakat secara sukarela, saling berkolaborasi dengan aktivis lingkungan untuk menciptakan sungai yang bersih,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 300 santri Pondok Pesantren Jalaludin Ar-Rumy, Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Jember memberikan kontribusi positif dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk sungai.
Mereka diberikan bekal pengetahuan dan pengalaman terkait polusi plastik dan pencemaran sungai. Mereka kemudian diminta mengidentifikasi mikroplastik yang ada di sungai Jatisari.
Berdasarkan pengujian terhadap air Sungai Jatisari, didapati skor biotilik 1,7. Angka tersebut menunjukkan bahwa kondisi air di Sungai Jatisari telah tercemar berat. Selain itu juga ditemukan kontaminasi partikel mikro plastik dari jenis fiber, flamen, dan fragmen.