Hari Santri, Refleksi Resolusi Jihad Jaga Keutuhan Bangsa
Hari Santri menjadi refleksi bagi seluruh warga Jawa Timur, termasuk pada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengaku meneladani perjuangan santri pada saat itu untuk menjaga keutuhan bangsa.
Bagi Khofifah resolusi jihad yang digagas oleh almarhum KH Hasyim Asyhari dalam mengajak seluruh santri di Pulau Jawa untuk menjaga keutuhan bangsa dari ancaman para penjajah 22 Oktober 1945 lalu.
“Saya rasa dilihat aspek sejarah Hari Santri 22 Oktober itu adalah saat hadratus Syech KH Hasyim Asyhari mengajak santri se-Jawa dan Madura dalam radius 94 Km beliau ajak sebagai fardu ain, kemudian di atas 94 Km sebagai fardu kifayah, itulah resolusi jihad yang dikumandangkan bagiamana cara mempertahankan kemerdekaan, bela negara, jiwa patriotirsme dan nasionalisme,” kata Khofifah, Kamis 22 Oktober 2020.
Karena itu, Khofifah mengajak warga untuk menjadikan Hari Santri ini sebagai bahan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan cara-cara positif dalam rangka mempertahankan keutuhan bangsa, di tengah begitu banyaknya ancaman yang bisa memecah belah Indonesia.
“Dengan upaya membangun nasionalisme dan patriotisme, itu cara bela negara. Kita bisa melakukan dengan cara konstruktif dan produktif, kita bisa melakukan dengan menguatkan persatuan dan persaudaraan. Saya rasa masing-masing kita punya cara berbeda untuk menunjukkan cintanya pada negeri ini,” pungkasnya.