Hari masih pagi, pukul 07.00 WIB ketika Lapangan Aula Muktamar Ponpes Lirboyo penuh sesak dengan kedatangan ribuan santri. Mereka datang untuk mengikuti Apel Hari Santri Nasional. Apel tersebut tidak hanya diikuti oleh santri Pondok Pesantren Lirboyo saja, melainkan juga dari pelajar sekolah lain di Kediri, termasuk unsur Polri, Banser, Ansor dan Pagar Nusa. Bertindak sebagai pemimpin apel, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana. Selain memimpin apel, Miko juga didaulat untuk membacakan pidato sambutan Menteri Agama. Dalam pidato sambutan tersebut, disebutkan jika tema Hari Santri Nasional 2019 adalah Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia. Dari tema yang diusung menunjukan bukti jika keberadaan santri memang sudah lama diakui oleh dunia. "Sebagai penyebar perdamaian, pesantren adalah tempat menyemai ajaran Agama Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam ramah dan moderat dalam beragama. Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural. Semangat ajaran inilah yang dapat memotivasi santri untuk berkontribusi dalam merawat perdamaian dunia," ujar Kapolres Kediri Kota dalam pidatonya, Selasa 22 Oktober 2019. Dalam pidato ini, turut dipaparkan sembilan alasan mengapa pondok pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian dunia. Selain kesadaran harmoni beragama dan berbangsa, ponpes ikut dalam perlawanan kultural di masa penjajahan dalam perebutan kemerdekaan, pembentukan dasar negara, tercetusnya Resolusi Jihad, hingga melawan pembrontakan PKI. Sementara itu, Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil menjelaskan, jika rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2019 diawali sejak tanggal 19 Oktober 2019 kemarin. Dimulai dengan kegiatan semaan Al Quran yang diadakan di kantor PCNU, kemudian hari ini apel Hari Santri Nasional di Lapangan Aula Muktamar Ponpes Lirboyo. Kediri Jawa Timur