Hari Santri, Bupati Serukan 9 Hari Warga Ponorogo Berbaju Muslim
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyerukan masyarakat mengenakan baju muslim guna memperingati Hari Santri Nasional (HSN) IX, selama 9 hari mulai 16 Oktober hingga 24 Oktober 2023.
Untuk laki-laki bersarung, baju takwa dan songkok di kepala. Sedangkan para perempuan mengenakan busana muslimah atau gamis berjilbab. Sedangkan Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober yang dimulai tahu 2015 silam.
Untuk kegiatan ini Bupati Sugiri Sancoko menerbitkan dua surat imbauan tentang Pakaian Hari Santri 2023. Surat pertama ditujukan kepada para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), direktur RSUD, dan direktur PUDAM agar menginstruksikan seluruh karyawan serta karyawatinya untuk mengenakan busana muslim mulai 16 Oktober hingga 24 Oktober 2023.
“Kepada kepala dinas pendidikan agar mengimbau tenaga kependidikan dan siswa memakai pakaian muslim,” tulis Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Pramono atas nama Bupati Ponorogo dikutip di laman https://ponorogo.go.id Senin 16 Oktober 2023 .
Kemudian, instruksi juga ditujukan kepada 21 camat agar meneruskan imbauan itu ke kepala desa dan warganya masing-masing. Surat imbauan dialamatkan ke dinas instansi vertikal, pimpinan perusahaan, dan masyarakat Ponorogo untuk berbusana muslim selama sembilan hari. “Busana untuk nonmuslim menyesuaikan,” terangnya.
Panduan Kemenag tentang Hari Santri
Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober. Hal itu berjalan sejak diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.
Sebagai pedoman, Kemenag menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri.
“Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi pemangku kepantingan, pesantren, santri, dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Peringatan Hari Santri 2023,” demikian disebutkan dalam Surat Edaran Menteri Agama No SE 10 Tahun 2023 tertanggal 11 Oktober 2023.
Dijelaskan tema peringatan Hari Santri 2023 adalah ‘Jihad Santri Jayakan Negeri. Tema ini memberi pesan bahwa peringatan Hari Santri tahun ini ingin merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan. Di zaman yang penuh tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat.