Hari Sanitasi 2024: Mas Adi Tekankan Pentingnya Kolaborasi Antar Perangkat Daerah
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan gelar acara peringatan Hari Sanitasi bertempat di Taman Sekargadung Kota Pasuruan pada Kamis 12 Desember 2024. Dalam peringatan ini diajak untuk memberikan perhatian lebih pada krisis sanitasi global dimana tiap tanggal 19 November diperingati hari toilet sedunia,
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba kantor kelurahan BERSINAR (Bersih Lingkungan, Aman Sanitasinya, dan Asri Tamannya). Juara ketiga diraih Kelurahan Bangilan, juara kedua diraih Kelurahan Bugul Lor dan juara pertama diraih Kelurahan Tembokrejo.
Dalam sambutannya Plt. Walikota Pasuruan H. Adi Wibowo, S.Tp, M.Si atau kerap disapa Mas Adi menyampaikan, sejatinya sanitasi bukan hanya kerja satu OPD tetapi kerja keroyokan. Maka penting sekali kerja kolaborasi karena bukan persoalan tersedianya, tetapi karena semua masyarakat sudah mempunyai jamban. Maka bagaimana merubah perilaku masyarakat dengan mindsetnya.
"Ada toilet kalau masyarakat belum berubah mindsetnya tetap saja mencari tempat yang panjang yang sering dikenal dengan helikopter," ujarnya
Mas Adi mengatakan Kota Pasuruan masuk kota ODF. "Sanitasi aman kita 39 persen, sanitasi layak kita 57 persen artinya kalau kita melihat fenomena ini masih juga ada sebagian masyarakat masih berpikiran kalau buang air disungai, " katanya.
Kemudian, lanjut Mas Adi, seperti Kelurahan Tembokrejo, Kelurahan Bugul Lor dan Kelurahan Bangilan yang terpilih harus memastikan masyarakatnya terfasilitasi sudah mempunyai jamban.
"Saya kemarin melihat masih ada toilet komunal tidak termanfaatkan. Apakah ini karena setiap rumah tangga mempunyai jamban atau tidak termanfaatkan karena mindset masyarakat masih tidak nyaman karena tidak terbiasa buang air di dalam toilet sehingga masih ada buang air di sungai atau di pinggir pantai," tambahnya
Ia mengatakan Kota Pasuruan termasuk 32 kota/kabupaten di Provinsi Jawa Timur kategori ODF. "Kita sudah dinyatakan deklarasi 100 persen ODF, kita bersyukur mendapatkan penghargaan dari kementerian kesehatan, berkaitan dengan sanitasi kota berbasis masyarakat kategori pratama," kata Mas Adi.
Menurutnya permasalahan stunting bukan hanya kurang gizi dan asupan gizi semata tapi juga persoalan kontek sanitasinya.
"Stunting akan berkurang bila intervensi spesifik dengan pemberian makanan bergizi dan juga intervensi sensitif, memastikan lingkungan sekitar sanitasinya semuanya aman. Ini harus berjalan linier bersama sama,"pungkasnya.
Hadir juga Wakil Ketua DPRD, Kepala Perangkat Daerah, Camat, Lurah dan diikuti masyarakat Kota Pasuruan.