Hari Raya Nyepi, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup
Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, Banyuwangi, akan ditutup, selama peringatan Hari Raya Nyepi, pada 14 dan 15 Maret 2021. Untuk mengantisipasi kendaraan yang akan menyeberang ke Bali, PT. Indonesia Ferry Cabang Ketapang telah menyiapkan kantong parkir.
General Manager PT. Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Eddy Hermawan menyatakan, sesuai dengan surat edaran Majelis Adat Kabupaten Jembrana, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan ditutup pada Minggu, 14 Maret 2021, pukul 06.00 WITA atau pukul 05.00 WIB. Penyeberangan baru dibuka kembali pada Senin, 15 Maret 2021 pada puku 06.00 WITA atau pukul 05.00 WIB.
“Kalau di Ketapang (menuju Gilimanuk) kami tutupnya tanggal 14 jam 00.00 WIB Karena untuk memberi kesempatan penumpang terakhir jam 00.00 diberangkatkan agar mereka bisa sampai di rumah masing- sebelum pukul 06.00 WITA,” jelasnya.
Eddy menambahkan, dari hasil koordinasi dengan pihak Syahbandar, selama lalu lintas penyeberangan ditutup, kapal penyeberangan akan anker di sekitar pelabuhan. Lokasi kapal saat anker pengaturannya disesuaikan dengan jadwal keberangkatan kapal yang akan berlayar pertama kali saat penyeberangan dibuka Senin pagi.
Karena pembelian tiket kapal penyeberangan sudah online, pemesanan tiket sudah dibuka mulai pukul 03.00 WIB, Senin dini hari. Diprediksi, mulai tengah malam sebelum penyeberangan dibuka, sudah banyak kendaraan yang datang ke pelabuhan. “Untuk antisipasi membeludak, kami mengambil diskresi kendaraan tetap dimasukkan dalam pelabuhan, untuk antre di dalam Pelabuhan,” tegasnya.
Untuk kendaraan besar, lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Hasil koordinasi telah disiapkan dua kantong parkir bagi kendaraan besar yakni di Terminal Sritanjung dan di wilayah Bangsring.
Selain itu, ASDP juga sudah menyiapkan lahan di wilayah Bulusan sebagai kantong parkir. “Kami juga sudah menyiapkan tempat di wilayah Bulusan. Kalau memang (kantong parkir) penuh kami arahkan ke sana,” tegasnya.
Mengenai arus penumpang menjelang Hari Raya Nyepi, menurut Eddy, berdasarkan data pada H-2 Nyepi, jumlah penumpang pejalan kaki dari Bali hanya 150 orang, dan roda dua sekitar dua ribuan.
Angka ini turun dibanding dengan tahun 2020. Jumlah penumpang pejalan kaki pada Nyepi tahun 2020 tercatat sebanyak 300 orang dan pengguna roda dua sekitar 7 ribuan. “Tahun lalu masih awal pandemi. Tahun ini turun semua, kalau dirata-rata persentasenya turun 50 persen,” pungkasnya.