Hari Raya Nyepi, 84 Penerbangan Stop ke Bali
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan melakukan penghentian sementara operasional bandara selama 24 jam. Ini dimulai pada Minggu, 14 Maret 2021 pukul 06.00 WITA hingga Senin, 15 Maret 2021 pukul 06.00 WITA. Hal tersebut dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1943/2021 Masehi yang jatuh pada hari Minggu besok.
Ada 84 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan dihentikan sementara selama pelaksanaan Nyepi. Rinciannya, 41 penerbangan kedatangan dan 43 penerbangan keberangkatan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menjelaskan, untuk menghormati pelaksanaan ibadah ummat Hindu Bali pada Hari Raya Nyepi di tahun 2021 ini, operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan dihentikan sementara selama 24 jam.
"Koordinasi telah dilaksanakan dengan berbagai stakeholder terkait. Utamanya dengan maskapai penerbangan, tentunya dengan melakukan penyesuaian dengan tidak melakukan penjualan tiket penerbangan untuk rute dari dan menuju Bali selama pelaksanaan Nyepi," ujar Faik, dalam keterangan tertulis, Jumat 12 Maret 2021.
Penghentian operasional bandara ini didasarkan melalui diterbitkannya Notice to Airmen (NOTAMN) Nomor 0357/21 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada maskapai dan bandara di seluruh dunia terkait penghentian sementara operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali selama berlangsungnya Hari Raya Nyepi.
"Nyepi tahun ini merupakan pertama kalinya di mana hampir tidak ada penerbangan berjadwal rute internasional dari dan menuju Bali, tentunya akibat dampak dari pandemi global Covid-19. Meskipun demikian, maskapai di seluruh dunia telah mendapatkan informasi. Personel kami di Bandara I Gusti Ngurah Rai juga tetap stand by untuk melayani penerbangan yang bersifat darurat, seperti emergency landing dan medical evacuation," tambah Faik Fahmi.
Maskapai Garuda Indonesia menjadi maskapai dengan jumlah penerbangan terdampak paling banyak, yaitu 23 penerbangan, dengan rincian 11 penerbangan tujuan Bali dan 12 penerbangan berangkat dari Bali, serta disusul oleh Citilink dan Wings Air, masing-masing dengan 18 dan 12 penerbangan terdampak.