Hari Pertama Puasa, Jalur Nasional Bojonegoro-Surabaya Lengang
Jalur nasional penghubung Semarang-Bojonegoro-Surabaya terlihat lengang pada hari pertama Ramadan, Kamis 23 Maret 2023. Jalur arteri tengah yang menghubungkan sejumlah kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah itu dikenal padat.
Padahal kepadatan kerap terjadi di beberapa titik. Seperti di Tugu Adipura, Sumbang. Kemudian di Bundaran Jetak, yang merupakan pintu masuk Kota Bojonegoro dari arah barat. Lalu lintas lengang juga terlihat di jalur padat, seperti di Jalan Untung Suropati, Jalan Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani dan di jalan Raya Bojonegoro-Surabaya atau sebelah timur Terminal Rajelwesi Kota Bojonegoro.
Jalana urat nadi Kota Bojonegoro, seperti Jalan Diponegoro, Jalan Soedirman, Jalan Teuku Umar, Jalan MH Thamrin, juga tak kalah sepinya. Tak hanya itu sejumlah pertokoan di jalan-jalan utama kota juga terlihat tutup.
Para pengelola toko mengaku hari pertama puasa tutup, untuk menghormati bulan Ramadan. ”Tutup pak sehari. Besok buka lagi, karena Ramadan,” tegas Bambang, pemilik usaha stempel di Jalan Gajah Mada Kota Bojonegoro.
Sementara itu di pusat kota di Alun-alun Kota Bojonegoro, juga lengang. Padahal menjelang waktu istirahat pukul 12.00 WIB, jalan ini penuh sesak. Terutama di depan Masjid Agung Darussalam Kota Bojonegoro. Tetapi, masjid di Jalan KH Hasyim Asya’ri, Kauman ini, terlihat sepi.
“Ya, memang tidak seperti biasa, banyak kendaraan parkir depan masjid. Tapi ini kok sepi,” ujar Rahmad, pedagang buah di sekitaran Alun Alun Kota Bojonegoro, pada Ngopibareng.id, Kamis 23 Maret 2023.
Di sekitar Stasiun Kereta Api Bojonegoro, Jalan Gajah Mada Kota Bojonegoro, yang biasanya jadi tempat macet, terlihat lengang. Sejumlah warung makanan, yang biasanya banyak berjajar, juga tak semua buka. Kalaupun buka, ada kain penutup, sehingga hanya terlihat buka sedikit.”Gak enak pak, meski buka, depannya kita tutup kain,” ujar seorang pemilik warung makan di sekitar Stasiun Kota Bojonegoro.
Sebagai catatan jalur arteri tengah yang melints di Kabupaten Bojonegoro, selama ini jadi jalan alternative pemudik. Jalur ini kerap dilewati guna menghindari jalur pantura dari Surabaya-Semarang dan sebaliknya. Sehingga saat mendekati liburan, jalur tengah arteri di Bojonegoro kerap didera macet.
Advertisement