Update Jatim, 59 Kasus Baru Selama 24 Jam Terakhir
Di hari pertama penerapan PSSB di Surabaya Raya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut ada tambahan 59 kasus infeksi covid-19 baru di wilayah Jatim, dengan 20 kasus di antaranya berasal dari Kota Surabaya. Dengan begitu, saat ini terdapat 392 kasus positif covid-19 di Kota Surabaya. Sementara jumlah total infeksi covid-19 di Jatim mencapai 855 kasus, dengan 152 kasus sembuh, dan 95 lainnya meninggal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tak hanya ada tambahan di Kota Surabaya, tambahan kasus baru juga terjadi di beberapa daerah seperti Kabupaten Sidoarjo 11 kasus, Kabupaten Lamongan enam kasus, Kabupaten Gresik dua kasus, Kabupaten Tulungagung empat kasus, dan Kabupaten Probolinggo satu kasus.
Selanjutnya ada tambahan pula dua kasus di Kota Malang, dua kasus di Kabupaten Pasuruan, dua kasus di Kabupaten Jember, empat kasus di Kota Probolinggo, dua kasus Kabupaten Blitar, satu kasus di Kota Pasuruan, dan dua kasus di Kabupaten Pacitan.
"Jadi per hari ini ada tambahan 59 kasus. Kembali Kota Surabaya tertinggi dengan 20 kasus baru. Ini artinya, kita tetap harus waspada dengan semua ini," kata Khofifah, Selasa 28 April 2020 di Gedung Negara Grahadi saat melakukan konferensi pers terkait persebaran data covid-19 di Jawa Timur.
Mantan Menteri Sosial itu meminta masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga kesehatan, agar virus covid-19 tak menyerang tubuh mereka. Selain itu, warga harus tetap melakukam protokol kesehatan yakni social dan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Khusus di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, Khofifah ingin masyarakat tetap tinggal di rumah, dan keluar apabila memang ada hal yang sangat mendesak. Karena mereka tak tahu, apakah ada orang tanpa gejala (OTG) yang positif covid-19.
Menurutnya, saat ini sudah ada 21 persen pasien positif di Kota Surabaya merupakan orang yang masuk dalam kategori OTG. Hal itu sangat berbahaya karena para OTG, tidak merasakan gejala klinis covid-19, namun mereka merupakan carrier virus tersebut.
"Oleh karena itu, kehati-hatian kita, kewaspadaan kita dan seluruh kesiapsiagaan kita, terutama pada saat kita memulai PSBB seperti hari ini, itu harus dilipat gandakan," katanya.