Hari Pertama Masuk Kantor, Rektor Baru Universitas Brawijaya Langsung Pasang Target Tinggi
Rektor baru Universitas Brawijaya (UB) Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS, Senin (1/7/2018) masuk kerja kali pertama di kantornya. Ini setelah dilantik Menristek Dikti Prof Dr Mohammad Nasir di Jakarta, Kamis (28/6/2018) lalu.
Apa saja yang dikerjakan begitu masuk ruang rektor di gedung Rektorat UB? Ia melakukan pertemuan dengan sejumlah orang dekatnya. Juga menerima sejumlah tamu internal kampus. Ia tampak santai dengan jabatan baru yang diembannya.
"Kantor rektor ini kalah bagus dengan kantor dekan Fakultas Pertanian tempat saya sebelumnya," katanya sambil ketawa. Sebelum terpilih menjadi rektor, Nuhfil adalah dekan Fakultas Pertanian.
Meski demikian, ia tidak terpikir merombak total untuk memperbaikinya. Hanya dia akan menata ulang tata ruangnya. Misalnya, meja kerjanya harus menghadap ke barat.
"Sejak kecil saya diajari orang tua untuk tidak membelakangi kiblat. Karena itu, saya juga akan bikin agar meja kerja untuk menjalankan amanah baru ini dengan menghadap kiblat," tuturnya.
Guru Besar Ilmu Pertanian itu menginjakkan kaki di kantor barunya pukul 08.00 WIB. Ia didampingi Dr Romi Hermawan, Dosen FIA, Dr Rosihan Asmara dan Dr Setyono Yudho. Dua orang yang disebut terakhir adalah dosen Fakultas Pertanian.
Lantas apa prioritas yang akan dikerjakan dalam waktu dekat? Nuhfil bilang akan fokus ke akreditasi institusi. Saat ini, UB sebagai universitas sudah mendapat akreditasi A. "Kami harus mempertahankannya," tegasnya.
Ia juga memasang target tinggi untuk peringkat nasional dan internasional perguruan tinggi yang dipimpinnya. Secara nasional, ia akan bekerja keras mengembalikan peringkat UB yang turun dari 5 ke 8 berdasarkan penilaian Kemenristek Dikti.
Menurut Nuhfil, peringkat UB secara internasional juga turun dari 700 ke 800. "Jangka panjang, kami ingin berada di peringkat 400 sebagai universitas terbaik secara internasional," katanya yakin.
Untuk bisa mencapai peringkat tersebut, sejumlah agenda segera dikakukan. Mulai dari meningkatkan reputasi akademik, mendongkrak publikasi ilmiah yang dikutip, dan meninggikan rasio dosen dan mahasiswa serta rasio dosen dan mahasiswa asing.
Selain itu, pekerjaan rumah yang mendesak untuk diselesaiakan sesuai dengan amanat menteri merealisasikan UB sebagai Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTBH). Saat ini, perguruan tinggi terbesar di kota Malang ini berstatus BLU alias Badan Layanan Umum. (Azh)
Advertisement