Hari Pertama, Layanan Jemaah Haji di Bandara Madinah Baik
Secara umum kedatangan jemaah haji indonesia hari pertama pada Rabu, 24 Mei 2023 cukup memuaskan. Semua layanan yang diberikan kepada jemaah haji saat kedatangan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah cukup memuaskan.
Kepala Daerah Kerja Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia, Haryanto mengatakan, pelayanan penyambutan jemaah haji di hari pertama secara umum cukup memuaskan, meskipun ada hal-hal kecil kejadian, seperti ketinggalan koper, jemaah sakit, dan lain-lain.
“Alhamdulillah untuk kedatangan kloter pertama yang diawali embarkasi JKG 01 yang tiba pada pukul 06.20 WAS Rabu, 24 Mei 2023 dengan penumpang sebanyak 390 jemaah dimana 185 atau setara 4,3 persen diantaranya adalah jemaah lansia disambut dengan baik dan berjalan lancar. Walaupun, ada hal-hal kecil kendala, tetapi semua tertangani dengan baik,” katanya, Kamis, 25 Mei 2023.
Lanjut Haryanto, penanganan jemaah haji lansia ini perlu penangan khusus. Sehingga petugas penyelenggara haji ada kabid lansia, dan di daker bandara ini ada kasie lansia. “Tugas dan fungsinya nanti akan memberikan pelayanan terbaik. Kemarin di embarkasi JKG ada sedikit kendala, namun tertangani dengan baik. Ini merupakan pertama kali kita menangani jemaah lansia,” katanya.
Kendala yang terjadi pada saat kedatangan kemarin, katanya, di imigrasi ada sedikit kendala 3 jemaah haji tidak bisa konecting sidik jari. Karena layanan fast treck, jadi setiba di bandara jemaah penimpang harus dicari untuk dilakukan sidik jari kembali. “ Namun, semuanya berjalan dengan lancar dan baik,” katanya.
Haryanto menyebut hampir tiap kloter jumlah jemaah terbanyak adalah lansia. Sehingga petugas harus memberikan pelayanan yang baik kepada mereka. Sebagaimana tagline penyelenggaraan haji tahun ini adalah haji ramah lansia.
“Jumlah jemaah haji di hari petama ada 16 kloter dengan jumlah 6.383 orang. Hari ini ada ada 15 kloter dg jumlah 5. 838 orang jemaah. Sampai saat ini baru 8 kloter yang kita terima,” bebernya.
Terkait kendala yang dihadapi saat pelayanan kedatangan jemaah di Bandara salah satunya ditemukan koper milik jemaah kloter SOC Solo yang membawa bumbu-bumbu dapur masak dan obat-obatan terlalu banyak.
Sehingga petugas terpaksa menahan koper milik jemaah tersebut. Namun setelah dikomunikasikan dengan pihak petugas, akhirnya bisa diambil dan dikembalikan pada jemaah.
“Sebenarnya boleh membawa barang tersebut, namun tidak diperbolehkan dengan jumlah yag terlalu banyak. Ketentuan di manifest mestinya 390 atau 360 tergantung kapasitas di pesawat penerbangan,” jelasnya.
Haryanto menyarankan dan mengimbau pada jemaah agar tidak membawa barang bawaan yang terlalu banyak. Sebab akan menyulitkan diri sendiri. Sedangkan untuk jemaah yang kondisinya harus menggunakan kursi roda, sebaiknya membawa kursi roda milik pribadi meski panitia juga menyediakan.
“Pemerintah sudah berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait sarana prasarana seperti kebutuhan kursi roda sudah disiapkan. Namun untuk keperluan sehari-hari jemaah, lebih baik membawa kursi roda sendiri,” tuturnya.
Pihaknya terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan beberapa layanan lainnya yang bertugas di PPIH Arab Saudi 2023.
“Operasional penyelanggaraan pemberangkatan hingga kedatangan jemaah ke tanah suci masih cukup panjang, kita terus berupaya sebaik mungkin memberi pelayanan kepada jemaah haji Indonesia. Koordinasi dan pengawasan antar bidang layanan kita maksimalkan,” tandasnya.
“Kita berharap pelaksanaan haji 2023 dengan tagline ramah lansia tahun ini berjalan dengan sukses. Semua petugas diseluruh bidang layanan harus bisa memanfaatkan momen ini dengan menebar kebaikan bagi tamu-tamu Allah SWT di tanah suci, agar jemaah mendapatkan predikat haji mabrur,” imbuhnya.
Advertisement