Hari Pertama Demo Buruh di Surabaya Diguyur Hujan
Buruh seluruh Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi demonstrasi hari pertama, Kamis 25 November 2021. Massa menolak penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Aksi massa yang mengatasnamakan Gerakan Serikat Pekerja Jatim, terdiri dari Garda Metal FSPMI, Brigade SPSI, Kopaskep KSPI, Panser KSBSI, Satgasus RTMM, Gardu Bumi Sarbumusi, Bapor SP LEM SPSI, Ganas SP KAHUT SPSI, Ganas Kabut SPSI, dan Barikade SP Kahutindo.
Sebanyak 50.000 peserta aksi dikerahkan untuk memenuhi dua titik demo, yakni di Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, dan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan. Saat ini, cuaca di Kota Pahlawan tengah diguyur hujan. Tapi massa tak mengurungkan niatnya menyuarakan penolakan penetapan UMP, tahun 2022, yang tertuang dalam keputusan gubernur nomor: 188/783/KPTS/013/2021.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur bersama jajaran TNI telah menyiagakan sebanyak 3.200 personel untuk mengamankan aksi demo buruh.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengimbau peserta demo untuk melaksanakan kegiatannya dengan tertib dan tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat.
"Kita berharap demo yang dilakukan oleh para buruh ini bisa berjalan dengan aman dan tertib. Selain itu diharapkan peserta demo juga tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat Surabaya dalam beraktivitas," pungkasnya.
Demo buruh ini akan berlangsung selama lima hari. Dimulai hari ini dan dilanjutkan pada Jumat besok. Aksi demo mengambil jeda atau libur pada Sabtu dan Minggu, mengingat kantor pemerintahan libur di akhir pekan. Tapi para buruh akan kembali menggelar demo pada awal pekan depan, Senin dan Selasa, 29-30 November mendatang.