Hari Pertama ASN Masuk Kerja, Apel Pagi Diganti Pengajian
Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai bekerja kembali, pada hari ini, Senin 10 Juni 2019. Hari pertama masuk kerja tersebut dimanfaatkan oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan wakilnya, Abdul Mujib Imron untuk halal bihalal dengan seluruh karyawan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan.
Hanya saja, halal bihalal tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lokasi yang dipilih adalah halaman Dinas Pendidikan di Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Jl Raya Raci Bangil. Sedangkan tradisi halal bihalal sebelumnya digelar di halaman Kantor Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan di Jl Hayam Wuruk, Kota Pasuruan.
Selain lokasi yang berbeda. Apel pagi juga ditiadakan. Konsep acara diisi sambutan bupati, pengajian lalu dilanjutkan tausiah dari KH Nukman Majid. Seluruh karyawan duduk lesehan di dalam tenda berukuran besar.
“Di Raci suhu udaranya tidak sama ketika di Hayam Wuruk. Cukup panas dan terik. Kasian kalau karyawan harus mengantre untuk salaman dengan saya dan pak wabup. Maka dari itu, supaya praktis dan tidak memakan waktu banyak, saya buat konsep pengajian. Secara pribadi saya memohon maaf kepada seluruh karyawan apabila ada salah yang disengaja ataupun tidak,” kata Irsyad Yusuf dalam sambutannya.
Menurutnya, acara siraman rohani dari kiai diharapkan dapat menggugah hati seluruh karyawan untuk memahami bagaimana bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara ikhlas.
“Banyak sekali hal-hal yang saya sampaikan kepada karyawan. Utamanya tentang kedisiplinan, etos kerja, pelayanan publik, inovasi dalam bentuk jargon dan yang lainnya. Selesai sambutan, saya minta kiai Nukman untuk memberikan wejangan kepada kita semua agar kerja kita betul-betul dinilai sebagai ibadah,” tutur bupati.
Irsyad Yusuf juga mengingatkan karyawannya kembali fokus bekerja usai liburan panjang. Meski Pasuruan menyandang predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 6 tahun berturut-turut, akan tetapi masih ada koreksi, temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang harus ditindaklanjuti oleh Pemkab Pasuruan.
“Ramadhan lalu, kita menerima LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK RI dengan predikat WTP. Ini sebagai bukti kerja keras kita semua. Bukti kebersamaan dan kekompakan kita semua untuk menjalankan dan mempertanggung jawabkan pekerjaan kita. Ada beberapa catatan, saya mohon kepada Pak Sekda untuk ditindaklanjuti. Juga beberapa rekomendasi yang mestinya harus lebih telitilagi kepada OPD dan jajaran untuk betul-betul menyajikan laporan keuangan dengan baik dan benar, sesuai aturan yang berlaku.
Untuk tahun 2019 lebih tertib lagi. Jangan sampai ada temuan yang berulang-ulang dan ada ganjalan sehingga kita tidak bisa maksimal dalam membuat laporan keuangan. Tidak hanya Kepala OPD atau pengelola keuangan saja, tapi semua staf,” tegas Irsyad dalam sambutannya.
Tak hanya itu saja, pria yang lahir bertepatan dengan Hari Pahlawan itu meminta semua Kepala OPD dan jajaran agar melaksanakan program kegiatan yang selaras dengan visi misi Bupati dan Wabup Pasuruan. Khususnya sejalan dengan jargon-jargon pelayanan publik, seperti Kenduren Mas, Wak Mukidin, Pusaka, Perwira, Pelasan, SDSB, PPPD, dan jargon lainnya.
“Saya minta OPD untuk Memahami dan mengerti apa yang menjadi visi dan misi bupati dan wabup. Saya minta tolong untuk Kepala OPD dan jajaran untuk bisa mencermati dan menterjemahkan apa yang menjadi jargon saya untuk menjadi program. Kita punya waktu di P-APBD untuk mereview apakah sesuai dengan focus dan prioritas pembangunan. Tidak ada lagi program yang diinisiasi oleh OPD yang tidak nyambung dengan program prioritas saya dan Pak Wakil Bupati Pausruaun.
Pengelolanya sama, objek sama, outcome dan output tetap. Eselon III dan IV lebih cerdas untuk menterjemahkan. Dasarnya adalah jargon-jargon agar bisa dinikmati dan diakses oleh masyarakat. Kalau tidak paham, 3 hari lagi rapat Baperjakat,” tutur Irsyad Yusuf. (emil)