Hari Perempuan Sedunia, Fakta Tragis Perempuan di Gaza
Hari Perempuan Sedunia diperingati di antara penderitaan perempuan Palestina di Gaza. Sekitar 9.000 perempuan tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Ribuan lainnya menjalani hidup di tengah teror dalam kondisi biologis yang berbeda dengan laki-laki.
Ribuan Tewas
Penjabat Perdana Menteri Palestina Mohammad Stayyeh menyebut, perempuan Palestina "berduka kehilangan keluarga, tewas, menjadi pengungsi, dan dirampas dari hak asasi mereka sebagai manusia, di hadapan penduduk dunia," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk peringatan Hari Perempuan Sedunia, Jumat 8 Maret 2024, dikutip dari Anadolu.
"Ada 9.000 syuhada perempuan di Palestina. Ribuan terluka, menjadi yatim dan jutaan mengungsi, ratusan ditahan. Semoga perempuan Palestina bisa hidup di setiap 8 Maret, dengan kebebasan, martabat, kemerdekaan, keamanan dan semoga standar ganda terjungkal," katanya.
Kondisi Tragis
Perempuan di Palestina mengalami trauma ganda akibat kondisi biologis mereka yang berbeda dengan laki-laki. Perempuan yang mengalami menstruasi, tak mendapat akses atas pembalut yang higienis, bahkan air dan keterbatasan kamar mandi.
Laporan the Guardian menyebut, perempuan Gaza menderita infeksi lantaran menggunakan pembalut dari sobekan kain dan tisu yang tidak higienis. Mereka juga harus menderita lantaran akses toilet yang tak mencukupi. Hanya ada satu toilet bersama yang digunakan untuk 486 orang dan anak-anak.
Bagi mereka yang ingin memperlambat dan menghentikan pendarahan, juga tak bisa menemukan akses atas obat-obatan. Bahkan obat penghilang sakit untuk nyeri perut. Kondisi air minum yang kotor, menambah derita pada perut dan kesehatan mereka.
Sedangkan perempuan yang hamil selalu didera ketakutan, menyelamatkan janin di tengah dentuman roket dan drone, hingga kepastian melahirkan dengan bantuan dokter dan medis. Perempuan yang menyusui juga mengalami kesulitan. Viral di media sosial, mereka harus menyusui anaknya dengan kurma, lantaran tak ada asi yang keluar. Catatan PBB, sebanyak 95 persen perempuan hamil dan menyusui di Gaza mengalami kemiskinan makanan yang berat.
Opini di laman Greenpeace mendorong agar penderitaan perempuan di Gaza terus disuarakan hingga tercapai gencatan senjata.
Hingga saat ini, sebanyak 30.878 warga Gaza tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 72.402 orang terluka.
Advertisement