Hari Perawat Nasional, Nakes Bagikan Cerita Hadapi Covid-19
Hari Perawat Nasional (HPN) 2022 yang masih diperingati di tengah pandemi Covid-19, membawa banyak cerita para perawat yang terpapar Covid-19, saat merawat pasien.
Di RS PHC Surabaya misalnya, sejak awal pandemi hingga saat, ini ada 126 dari 326 perawat yang terpapar Covid-19. Perawat yang juga Senior Executive Vice President Inpatient Rumah Sakit (RS) PHC Surabaya, Rahayu Susiana mengatakan, awal pandemi tentunya rasa ketar ketir dirasakan para perawat yang bertugas merawat pasien Covid-19.
"Perawat sendiri takut tertular, tapi kami sadar kami harus bertugas. Ada beberapa perawat yang takut pulang saat itu, karena stigma di masyarakat," ujarnya ditemui, Kamis, 17 Maret 2022.
Namun, menurutnya, kondisi ini sudah jauh membaik saat ini. Lambat laun masyarakat mulai paham mengenai Covid-19 dan bisa menerima perawat atau pekerja RS berinteraksi lagi di masyarakat.
"Lambat laut kondisinya semakin membaik saat ini, stigma masyarakat pada tenaga kesehatan juga sudah tidak seperti dulu waktu awal-awal Covid-19," jelasnya.
Salah satu perawat senior RS PHC, Toto Sujarwo juga membagikan kisahnya saat berjuang melawan Covid-19. Sekitar Juni 2021 lalu ia terpapar Covid-19 varian delta. "Awalnya saya tidak ada gejala, tapi beberapa hari kemudian ada gejala nggreges, makam mulai tidak ada rasa, akhirnya saya dirujuk ke RS," cerita Toto.
Setelah sampai RS, Toto harus menunggu beberapa saat untuk bisa dirawat di ruang ICU, karena dirinya mengalami sesak napas. Pria berusia 43 tahun ini akhirnya bisa dirawat di ICU selama tiga hari.
"Saat saya di dalam ICU saya fokus bagaimana bisa bernapas kembali. Kami sebagai perawat dibekali bagaimana cara bernapas efektif dan udara bisa masuk ke jaringan," imbuhnya.
Setelah melewati masa kritis, ia pun bisa dirawat dikamar di ruang rawat inap selama kurang lebih 14 hari. Menurutnya, merawat pasien Covid-19 sama saja seperti merawat pasien pada umumnya, hanya saja harus menggunakan APD, masker dana alat pelindung lainnya.
"Menghadapi Covid-19, rasa persaudaraan para perawat semakin kuat. Saya berharap para perawat terus mengedukasi masyarakat, terutama saat keadaan pandemi menuju endemi seperti saat ini," harapnya.
Advertisement