Hari Pendidikan, Pj Gubernur Jatim: Momentum Lepas Landas
Momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 menjadi momen penting bagi pendidikan di Jawa Timur untuk lepas landas menjadi lebih maju dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan, perjalanan pendidikan Jatim sudah berkembang lebih baik dengan konsep Merdeka Belajar yang digaungkan oleh Pemerintah Pusat.
Hal tersebut dibuktikan pula melalui prestasi-prestasi anak didik yang meraih juara umum di beberapa lomba akademik maupun non akademik. Termasuk dengan jumlah penerimaan siswa terbanyak melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN.
"Kemajuan pendidikan dalam lima tahun terakhir cukup gemilang. Momentum Hari Pendidikan ini kami akan lanjutkan Merdeka Belajar yang tinggal sedikit lagi lepas landas menjadi lebih maju," ujar Adhy.
Tak hanya soal prestasi saja, Adhy menjelaskan, konsep Merdeka Belajar yang diberikan kepada siswa membuat siswa bisa lebih kreatif dalam mewujudkan inspirasinya. "Jadi karya-karyanya luar biasa," tuturnya.
Dampaknya, lanjut Adhy, ada kontribusi baik pendidikan dalam peningkatan kesejahteraan di Jatim.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan. Mulai peningkatan kompetensi guru juga pemerataan sarpras sekolah.
Maka dari itu, ia menyebut, Pemprov Jatim begitu konsen sehingga menyediakan anggaran besar untuk pengembangan dunia pendidikan di Jatim.
"Memang mengurus SMA/SMK/SLB tidak mudah kita 38 kabupaten/kota, tentunya membutuhkan biaya yang besar. Dengan biaya besar kami mencoba memetakan mana saja potensi yang harus kami tingkatkan dan mana saja yang masih di bawah taraf pendidikan yang belum maksimal," kata Aries.
Pria yang juga Pj Walikota Batu itu tak menutup mata jika pendidikan Jatim belum merata. Sebab, masih banyak yang tertinggal di daerah-daerah terpencil.
"Tapi dengan adanya transportasi yang bisa dijangkau tidak mungkin tidak kami tutupi, bagaimana menyiapkan sarpras itu sesuai dengan standar minimal harus sama tidak boleh ada perbedaan kota dan desa," pungkasnya.
Advertisement